angkaberita.id

Ambulans Laut, Cara Pelindo Menghormati Laut Kepri

proses pemindahan muatan kapal ke kapal alias ship to ship menjadi andalan spjm di batam lewat pulau nipah/foto via antara

Ambulans Laut, Cara Pelindo Menghormati Laut Kepri

Laut di Kepri agaknya tak melulu mengharu biru dengan lalu lalang “kapal hantu”, atau aksi bajak laut seperti dilaporkan organisasi maritim internasional (IMO) setiap bulannya. Tapi, juga kaya dengan kisah ikhtiar kalangan membangun kemanusiaan, termasuk lewat ambulans laut usulan Pelindo

Lewat akting Tom Hanks di Captain Philips (2013), seperti mengingatkan kisah-kisah serupa di Selat Philips, lepas laut Singapura dengan Batam. Meski tak menyabet Piala Oscar, tapi film bertema aksi perompakan kapal kontainer berdasarkan kisah nyata tadi, sukses menangguk untung setelah menjadi film laris (Box office).

Seperti laporan IMO (2023), selalu saja terdengar laporan aksi perompakan di sejumlah perairan padat dunia, termasuk di Selat Malaka. Bahkan, di sana jumlah aksinya terhitung banyak dibandingkan perairan lainnya. Selain aksi bajak laut, seperti diakui Menhub Budi Karya Sumadi, di perairan Kepri juga kerap lalu lalang “kapal hantu”.

Bedanya, kapal dimaksud justru berpotensi mendatangkan pendapatan ke kas negara lewat PNBP. Sebab, setiap “kapal hantu” tertangkap, merujuk Permenhub No. 18/2022, kena denda hingga Rp 75 juta. Disebut kapal hantu lantaran masuk ke perairan Kepri nyelonong tanpa mengaktifkan AIS, sistem pelacak identitas kapal.

“Kita harus lakukan law enforcement tegas, kalau tidak akan semakin tidak terkontrol,” perintah Menhub Budi saat ke Batam, akhir Juli 2023. Sebab, Konvensi IMO memerintahkan setiap kapal 30 GT harus memasang AIS. Di Kepri, kendaran di atas air merupakan sumber PAD di Perda Pajak Daerah.

Hantu Stunting

Kendati terus menurun, kasus stunting terus terjadi di Kepri. Dari tahun 2021 sebanyak 17,6 persen menjadi 15,4 persen tahun 2022. BKKBN Kepri kondisi geografis menjadi pekerjaan rumah menekan kasus stunting di Bumi Segantang Lada. “Kondisi geografis (kendala),” kata Rohina, Kepala BKKBN Kepri, pekan lalu.

Karena menyangkut generasi masa depan, kasus stunting kerugiannya tak semata ekonomi. Tapi, untuk sebagian, juga ideologis. Kabar baiknya, BKKBN lewat iktiar Beras Telur dan Sedekah (BTS) sukses menggalang partisipasi warga, terutama anak-anak sekolah berdonasi. Lewat BTS, mereka meringankan beban keluarga berisiko.

Lewat Posyandu, Pemprov melalui Dinkes Kepri dan PKK juga getol mendeteksi kasus stunting di tujuh kabupaten/kota di Kepri. Data BKKBN Kepri (2022), kasus stunting dan keluarga berisiko terkonsentrasi di Batam. Selain kesehatan bayi dan balita, lewat Posyandu tadi, juga diurus kesehatan Lansia dan remaja putri.

Kenapa? Sebab, kesadaran kesehatan reproduksi penting. Selain mengeduksi soal risiko nikah usia muda, juga mengedukasi soal pencegahan kanker rahim. Nikah usia muda berisiko kematian bayi dan anak stunting. Begitu juga dengan kanker rahim berisiko kematian perempuan.

Kepri, kasus nikah usia dini terhitung tinggi, lagi-lagi di Batam. Sedangkan angka kematian bayi dan angka kematian ibu menjadi indikator kinerja Pemda di sektor kesehatan. Selain usia muda dan penyakit, kondisi geografis juga menjadi persoalan kesehatan. Semisal sakit, tapi lokasi berobat di seberang pulau.

CSR Pelindo

Nah, seperti menjawab kondisi-kondisi tadi, Pelindo lewat PT Pelindo Jasa Maritim di Batam melakukan survei proposal insidentil batch 4 tanggung jawab sosial (CSR) di wilayah Pelindo Regional I. Survei demi memetakan warga layak menerima bantuan perusahaan.

Hasilnya, Pelindo segera merealisasikan 11 proposal memenuhi syarat dan sesuai kebutuhan di Batam. Dua di antaranya terkait dengan sektor kesehatan. “Antara lain renovasi Posyandu (dan) ambulans laut,” kata Tubagus Patrick, Sekretaris Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), belum lama ini.

Batam sendiri termasuk wilayah prioritas SPJM, terutama layanan marine. Bantuan CSR tadi, lanjut Tubagus, nantinya diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup warga di di Batam, lokasi tempat SPJM mencari rezeki bagi kelangsungan usaha.

Pelindo merger setelah Presiden Jokowi merestui lewat Peraturan Pemerintah No. 101/2021.Dengan merger, kini Pelindo menjadi operator peti kemas terbesar ke-8 dunia, dengan total bongkar muat (throughput) sebesar 16,7 juta TEUs (twenty-foot equivalent units).

Merger juga menyatukan sumber daya keuangan, peningkatan leverage dan memperkuat permodalan perusahaan. Empat subholding Pelindo ialah pengelolaan peti kemas berpusat di Surabaya, non peti kemas di Medan, logistik dan hinterland di Jakarta, dan jasa kepelabuhan di Makasar. Nah, Batam menjadi lengan Makasar di tapal batas Kepri.

Setahun setelah merger, Pelindo membukukan laba Rp 3,2 triliun. Khusus SPJM, hingga April 2023, kinerja operasional mencapai 37,36 persen target 2023. Kabar baiknya, kinerja bisnis mereka dengan cakupan bidang marine, equipment, dan port services (MEPS) menembus angka 1.369.066.687 GT-jam, atau naik 124 persen lebih dibanding tahun 2022. (*)

Bagikan
Exit mobile version