angkaberita.id

Rangkul Aktor Kesehatan, Dinkes Kepri Jadikan Posyandu Bekal Lawan Stunting

kadinkes mohammad bisri (tengah) membuka acara didampingi andi kurniawan, kabid kesehatan masyarakat, jumat (18/8/2023)/foto ist

Rangkul Aktor Kesehatan, Dinkes Kepri Jadikan Posyandu Bekal Lawan Stunting

angkaberita.id- Pemprov lewat Dinkes Kepri bakal menjadikan Posyandu bekal melawan stunting di Bumi Segantang Lada, meskipun kasus stunting di Kepri terendah ke-2 di Sumatera. Tahun 2024, targetnya Kepri memiliki Posyandu percontohan.

Skenarionya bukan hanya melayani kesehatan dasar balita dan ibu hamil, Posyandu berkonsep holistik terintegral tadi, juga menyediakan layanan primer kesehatan Lansia dan remaja putri. Targetnya mendeteksi kasus stunting sejak dini, juga menyiapkan kesehatan reproduksi warga usia produktif, serta kolaborasi penanganan pra kehamilan (ANC).

peserta pertemuan dan rapat evaluasi jejaring skrining layak hamil, anc dan stunting di kepri, jumat (18/8/2023)/foto ist

Penanganan pra kehamilan, khususnya menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) sebagaimana amanat RPJMN 2020-2024. Kolaborasi terutama penanganan kasus kehamilan patologis (berisiko) lewat skema rujukan. Nantinya tak hanya Puskesmas, tapi juga merangkul klinik ibu anak dan dokter spesial kandungan sebelum bermuara ke rumah sakit. Mereka aktor kesehatan dengan jejaring luas di Kepri.

"Diperlukan sinergisitas antar sektor untuk memperkuat sistem pelayanan ante natal pada ibu hamil dan pencegahan stunting dengan mengutamakan kerjasama dalam sistem rujukan," kata Mohammad Bisri, Kadinkes Kepri, saat membuka pertemuan dan rapat pembentukan evaluasi jejaring, skrining layak hamil, ANC dan stunting di Kepri, Jumat (18/8/2023) di Tanjungpinang.

Karena itu, pertemuan tadi melibatkan seluruh pemangku kepentingan kesehatan terkait stunting, pra kehamilan dan kesehatan reproduksi warga usia subur di Kepri, termasuk melalui induk organisasi masing-masing. Seperti perawat, bidan, dokter kandungan, Dinkes, layanan farmasi kesehatan, ahli gizi, klinik mandiri dan pihak lainnya.

"Kita ingin sinergi dan kolaborasi," kata Andi Kurniawan, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kepri, di acara. Khusus stunting, dia mengungkapkan Kepri berdasarkan data SSGI 2022, prevalensi sebesar 15,4 persen. Sedangkan target nasional 14 persen di tahun 2024.

peserta dan pemateria acara pertemuan dan rapat evaluasi jejaring skrining layak hamil, anc dan stunting di kepri, jumat (18/8/2023)/foto ist

Capaian tadi menempatkan Kepri di peringkat kedua terendah kasus stunting di Sumatera, dan empat terendah secara nasional. Kebijakan menjadikan Posyandu pintu pertama layanan kesehatan primer di Tanah Air juga menjadi prioritas Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Pemicunya, kasus kematian akibat kanker serviks di kalangan perempuan, serta infeski diare dan pnemonia di balita terhitung tinggi. Karenanya, Presiden Jokowi juga menambah imunisasi dasar mencakup vaksin rotavirus.

(*)

Bagikan
Exit mobile version