Plt Kadispar, Cara Gubernur Ansar ‘Nakhodai’ Pariwisata Kepri?
angkaberita.id - Lewat pejabatnya, Pemprov mengklaim kunjungan wisata ke Kepri terus meningkat. Tapi, Gubernur Ansar agaknya belum sepenuhnya meyakini itu. Terbukti, dia hingga setengah tahun 2023 tak kunjung menunjuk Kadispar definitif. Baru belakangan bakal mengisinya lewat lelang jabatan.
Terbaru, Pemprov akhirnya juga berpaling ke Thailand. Di saat pandemi COVID-19, mereka sukses dengan kebijakan Phuket Sandbox. Bertempat di Batam, Kamis pekan lalu, Pemprov lewat Luki Zaiman Plt Kadispar meneken MoU dengan pihak Thailand.
Petinggi sejumlah asosiasi pariwisata di Kepri nongol, termasuk pentolan wakil investor dua kawasan wisata di Kepri, yakni Lagoi dan Nongsa. "Pemprov Kepri selalu membuka pintu lebar untuk kerjasama promosi wisata. Karena meningkatkan jumlah wisatawan membutuhkan kerjasama banyak pihak," kata Luki.
Kerjasama dengan Thailand juga karena turis mereka banyak berkunjung ke Kepri. Meski demikian, pelancong Singapura masih terbanyak plesiran. Hanya saja, mereka tak berlama-lama di Kepri. Selain akhir pekan, WN Singapura biasa plesiran balik hari.
Kadispar Status Plt
Sejak Buralimar pensiun, Gubernur telah tiga kali menunjuk Plt Kadispar. Luki Zaiman, Asisten III Setdaprov dua kali, dan Heri Mokhrizal sekali. Kini Heri Kepala Bakesbangpol Kepri, meski saat ditunjuk Plt berstatus Asisten I. Penunjukkan Heri sempat mencuatkan kasak-kusuk di Dispar.
Tak hanya itu, Gubernur Ansar selama kurun enam bulan terakhir juga terlihat aktif "menakhodai" wisata Kepri. Dengan rajin melobi ke pusat, termasuk soal visa on arrival dan sejumlah usulan kebijakan pariwisata lainnya. Hasilnya memang ada, pusat kemudian jor-joran, terutama KemenkumHAM.
Kepri juga menjadi lokasi rintisan sejumlah kebijakan nasional. Paling ditunggu, untuk sebagian, golden visa. Menteri Sandiaga menyebut kemungkinan September, meskipun Presiden Jokowi memerintahkan akhir Juni kelar. Soal ini, pihak Dispar Kepri enggan berbicara. Kadispar Heri saat itu, mengarahkan ke Kabid-nya saat diminta skenario Kepri.
Berdalih sibuk, pejabat terkait juga memilih tak banyak berkomentar. "Saya sedang ada tamu. Nanti kita lanjut berkomunikasi," kilah Afitri Susanti, Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata, per WA.
Dengan karakteristik "wisata balik hari", pariwisata Kepri memang meniscayakan tingginya kunjungan WN Singapura. Hanya, untuk sebagian, tak seluruh mereka pengunjung wisata. Sebab, bisa jadi mereka kunjungan keluarga di Batam setiap akhir pekan.
Karena itu, sejumlah kalangan wisata di Kepri juga tak menampik kunjungan itu mendongkrak angka kunjungan wisata ke Kepri. Kalangan sama juga mengusulkan ke Pemda, termasuk di Batam, urusan pariwisata merintis pengelolaannya lewat BUMD. Artinya membentuk BUMD khusus pariwisata.
Secara nasional, Menteri BUMN Erick Thohir juga membentuk holding khusus pariwisata. Edi Sutrisno, Direktur Eksekutif Batam Tourism sepakat dengan wacana itu. "Peluang ke situ (BUMD) ada," kata dia, pada satu kesempatan.
Senada Rudi Chua, anggota DPRD Kepri sekaligus pernah Ketua PHRI Kepri, meskipun skeptis dia melihat dimungkinkan membuat BUMD sektoral tadi. "Kalau bicara mungkin, ya mungkin," kata dia, secara terpisah.
(*)