Duet Prabowo-Gibran Ke Pilpres 2024, Tiga Sinyal Gerindra?
angkaberita.id - Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo sekaligus putra sulung Presiden Jokowi masuk bursa Cawapres potensial hasil survei LSI per 1-8 Juli 2023. Dia menempati urutan ke-6 dari 24 nama tersurvei. Erick Thohir masih urutan teratas.
"Bakal Cawapres secara individu unggul adalah Erick Thohir," ungkap Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif LSI, seperti dilansir Katadata, Selasa (11/7/2023). Survei melibatkan 1.242 responden, Gibran meraih dukungan 7,6 persen. Di simulasi 12 nama, Gibran masuk lima besar.
LSI juga menyurvei Capres ideal Gibran. Hasilnya, kata Djayadi, Prabowo-Gibran merengkuh 33,9 persen dukungan responden, Ganjar-Sandiaga 35,1 persen, dan Anies-Yenny Wahid sebesar 18,2 persen. Pendeknya, Prabowo-Gibran Vs Ganjar-Sandi posisinya sama kuat.
Responden WNI berusia 17 tahun ke atas, dan memiliki telepon, sekitar 83 persen populasi nasional. Survei metode random digit dialing, alias telepon secara acak. Selain LSI, survei Lingkaran Survei Indonesia juga menunjukkan tren serupa. Direktur Lingkaran, HD Pamungkas mengatakan elektabilitas Gibran cenderung naik.
Gibran Melesat
Selain Gibran, Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa juga merangsek naik. "Ganjar Pranowo lemah di Jawa Barat melirik Ridwan Kamil. Prabowo Subianto yang ingin merebut Jawa Tengah melirik Gibran Rakabuming Raka," beber Pamungkas.
Ganjar dan Prabowo serta Anies, lanjut dia, ingin merebut Jatim mempertimbangkan Khofifah Indar Parawansa. Kans Gibran kian terbuka seiring adanya uji materi UU No. 7/2017, khususnya pasal mengatur syarat minimal Cawapres berusia 40 tahun. Oktober 2023, Gibran baru berusia 36 tahun.
Sinyal lainnya, kini betebaran baliho Caleg Gerindra memajang foto Jokowi-Prabowo. Terakhir, Prabowo paling sering terekspos menghadap ke Presiden Jokowi dibanding menteri kabinet lainnya. Kemudian, dengan PDIP satu-satunya parpol dapat mengajukan Capres-Cawapres, alias memenuhi syarat presidential threshold sebesar 20 persen..
Kans Prabowo dan Anies mensyaratkan koalisi. Kondisinya, Demokrat keukeuh dengan AHY. PPP dengan Sandiaga dan PAN ke Erick Thohir. PKB dengan Muhaimin. Golkar menjadi game changer, karena dapat membentuk poros sendiri, tinggal kompromi posisi satu dua dengan Airlangga sang Ketum.
(*)