Setelah 50 Tahun, Pertamina Kelola Blok East Natuna Dekat Tapal Batas Utara
angkaberita.id - Setelah Blok Rokan di Riau, pemerintah melalui Pertamina terus berupaya mengakuisisi pengelolaan sejumlah ladang migas dari kantraktor. Terbaru, lewat PT Pertamina East Natuna, afiliasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE), mengelola Wilayah Kerja (WK) East Natuna.
Pertamina Natuna meneken kontrak kerja sama (KKS) di Kementerian ESDM, Selasa (30/5/2023) pekan lalu. Dirut PHE, Wiko Migantoro mengatakan penandatangan WK East Natuna kontribusi penting mereka bagi pengembangan hulu migas nasional.
"Kami akan terus berupaya mengembangkan bisnis hulu migas secara berkelanjutan serta meningkatkan produksi migas guna menjaga ketahanan energi nasional," janji Wiko, seperti dikutip detikcom, Jumat (9/6/2023). Ikhtiar mengembangkan lokasi tadi telah berlangsung cukup lama.
Tahun 1973, operator AGIP (General Italian Oil Company) menemukan gas di lapangan AL (Natuna D-Alpha) dengan potensi hidrokarbon sangat tinggi, dan estimasi sumberdaya hidrokarbon lebih dari 200 TCF. Hanya saja, ditemukan juga kandungan 70 persen CO2. Sehingga menjadi tantangan sendiri.
Seperti teknologi Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization Storage. Tahun 2017, Pertamina mendapatkan penugasan mengelola wilayah East Natuna, termasuk lapangan AL. Kontraktor sebelumnya menyerahkan data ke pemerintah lewat Pertamina. Bersamaan tadi, Pertamina mencari peluang pengembangan East Natuna dengan mindset berbeda.
Yakni, eksplorasi dengan fokus penemuan minyak sehingga mempercepat pengembangan lapangan. Tahun 2020 mereka menyampaikan proposan ke pemerintah, dan berlanjut studi geologi dan geofisika bareng LAPI ITB kurun 2021-2022.
Hasilnya, termasuk setelah kajian pre-conceptual development, PHE mengajukan usulan pengelolaan Blok East Natuna dengan fokus eksplorasi minyak di area bagian utara Cekungan East Natuna. Sedangkan lapangan AL dan area di luar WK East Natuna akan ditenderkan kembali pemerintah.
Pertamina Natuna akan mengelola 100 persen Blok East Natuna seluas 10,484 kilometer persegi di bagian utara cekungan East Natuna. Lokasinya, secara geografis, terletak di lepas pantai (offshore) Laut Natuna, sejauh 250 kilometer daru Natuna, dekat tapal batas Malaysia-Vietnam.
Keseluruhan investasi pasti tiga tahun pertama di WK East Natuna sebesar 12,5 juta dolar AS, termasuk studi G7G dan pengelolahan data seismik 3D areal 430 kilometr persegi di Blok East Natuna serta pengeboran satu sumur eksplorasi.
(*)