Untung Lebih Rp 2 Triliun, bank bjb Bagi Dividen Rp 1 Triliun Lebih

gubernur jabar, ridwan kamil (tengah) dan direski bank bjb. tahun 2022, bank bjn untung lebih rp 2 triliun, dan lewat rupst sepakat bagikan dividen lebih rp 1 triliun ke pemegang saham/foto ist

Untung Lebih Rp 2 Triliun, bank bjb Bagi Dividen Rp 1 Triliun Lebih

angkaberita.id – Setelah membukukan laba bersih lebih dari Rp 2 triliun, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bank bjb tahun buku 2022 sepakat membagikan dividen ke pemegang saham sebesar Rp 1,1 triliun.

Dengan pembagian sebesar itu, kini pemegang saham kebagian untung usaha setiap lembarnya Rp 104,55 dari tahun sebelumnya Rp 99,11. RUPST berlangsung hybrid di Grand Ballroom Trans Hotel Bandung, Selasa (4/4/2023).

Kegiatan RUPST bank bjb Tahun Buku 2022 dihadiri oleh seluruh Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dan Banten atau kuasanya serta para pemegang saham publik. Terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.

RUPST tersebut memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2022.

Dengan agenda tersebut, RUPST juga sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilaksanakan sepanjang Tahun Buku 2022.

Agenda lainnya adalah penetapan penggunaan laba bersih perseroan termasuk pembagian dividen untuk Tahun Buku 2022, yakni sebesar Rp1,1 triliun. Angka tersebut setara dengan 49,47 persen dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh bank bjb di Tahun Buku 2022 sebesar Rp 2,22 triliun.

Tahun buku 2022 bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang berkualitas, sehingga dividen per lembar saham pun meningkat dari Rp99,11 menjadi Rp104,55.

RUPST telah memberikan kuasa dan kewenangan kepada bank bjb dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan dan praktik tata kelola yang baik untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tahun 2022. Selain itu, terdapat pula agenda penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2023.

Agenda dilanjutkan dengan penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perseroan, persetujuan dan pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) Perseroan, persetujuan atas Rencana Resolusi (Resolution Plan) perseroan, perubahan anggaran dasar perseroan, dan pembatalan pengangkatan anggota Dewan Komisaris serta pemberhentian dan pengangkatan kembali Direksi Perseroan.

Sesuai dengan keputusan RUPST, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen: Farid Rahman
Komisaris: Muhadi
Komisaris: Setiawan Wangsaatmaja
Komisaris Independen: Fahlino F. Sjuib
Komisaris Independen: Diding Sakri

Direksi
Direktur Utama : Yuddy Renaldi
Direktur Konsumer dan Ritel: Suartini
Direktur Komersial dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM): Nancy Adistyasari
Direktur Operasional: Tedi Setiawan
Direktur Keuangan: Nia Kania
Direktur Kepatuhan: Cecep Trisna
Direktur Information Technology, Treasury & International Banking : Rio Lanasier

Dalam RUPST Pemegang Saham juga mengusulkan Sdr. Tomsi Tohir dan Sdr. Rudie Kusmayadi untuk mengikuti Penilaian Kemampuan dan Kepatutan selaku calon anggota Dewan Komisaris kepada OJK dan disampaikan kepada RUPS LB yang akan dilaksanakan 2 bulan ke depan.

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, bank bjb berhasil mencatatkan kinerja positif dan solid sepanjang Tahun Buku 2022. bank bjb tercatat mampu membukukan laba hingga Rp 2,8 triliun di 2022.

Rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) terjaga di level 1,16 persen, dengan coverage ratio pada level 124,3 persen. Kinerja yang positif tersebut juga menghantarkan bank bjb untuk meraih berbagai penghargaan dari sejumlah lembaga.

“Hal Ini merupakan harmonisasi kerja sama yang solid dari seluruh insan bank bjb dalam berkontribusi menjadi penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah, juga untuk memperkuat eksistensi perseroan di dunia perbankan,” ungkap Yuddy. (AB)

Bagikan