Kesengsem Mangrove, Cen Dikabarkan Akan Bangun Desa Wisata Di Batu Gajah Natuna
angkaberita.id - Soal pembangunan di Kepri, termasuk di kabupaten tapal batas, Cen Sui Lan terus berlari kencang. Setelah mengikhtiarkan hunian pengganti korban bencana longsor di Serasan, Jubir Kepri di DPR disebut juga akan membangun desa wisata mangrove di Kampung Sebala, Kecamatan Bunguran Timur.
Rencana itu diungkapkan Hadi Chandra, anggota DPRD Kepri sekaligus koordinator program-program aspirasi Cen di dapil Anambas-Natuna. Kata Hadi, Cen berniat membangun desa mangrove di sana lantaran kualitas mangrove dinilai cukup bagus. Selain mangrove, lanjut Hadi pendorong lainnya Kampung Sebala dikenal penghasil makanan laut, seperti kepiting, udang, dan ikan karang.
"Jadi kalau kita sejalankan dengan pengembangan desa wisata mangrove tentunya akan menjadi kolaborasi yang cukup lengkap yang mampu menjadi peluang usaha bagi masyarakat sekitar dengan membuka rumah makan hasil laut dengan cara tradisional," kata Hadi, seperti dilansir bursakota.co.id, Minggu (26/3/2023).
Hadi mengungkapkan soal itu saat buka bersama di Masjid Baiturnur, Kampung Sebala, Desa Batu Gajah. Selain menjadi peluang ekonomi, desa wisata mangrove di sana juga akan menambah pendapatan desa nantinya. Kepala Desa Batu Gajah, Kurniawan Sindro Utomo menyambut baik rencana itu.
"Ini kesempatan langka, tentunya harus kita maksimalkan," kata Kurniawan. Dia berharap nantinya desa wisata mangrove dapat memberikan perubahan bagi kesejahteraan warga. Karena itu, dia berharap warga di Kampung Sebala dapat mengambil peran sehingga rencana atdi terealisasi.
Soal wisata di Kepri, Cen melalui kementerian mitra di Komisi V DPR telah mengucurkan dukungan anggaran dengan merealisasikan sejumlah inisiatif seperti wisata kampung tua di Batam, khususnya di Tanjung Riau. Kemudian pembangunan home stay dan sarpras penunjang di Desa keban, Kabupaten Karimun.
Juga menggelontorkan pendanaan ke Desa Wisata di Tiangau, Anambas, dan sejumlah kabupaten/kota lainnya di Kepri. Skemanya BUMDes dilibatkan menjadi pengelolanya. Kepada BUMDes, Cen juga membekalinya dengan bantuan modal pengembangan senilai Rp 75 juta.
(*)