angkaberita.id

Dewan Pers-Mabes Polri Cs Kompak Cari Resep Tangkal Hoaks Pemilu

berdasar data hingga Kamis (25/4/2019) KPU menyatakan ada 144 petugas pemilu meninggal dunia usai bertugas, termasuk KPPS di TPS Pisangan, Jakarta/foto Merdeka.com/Arie Basuki

petinggi dewan pers-mabes polri cs rakor tangkal hoaks pemilu di gedung dewan pers, selasa (10/1/2023)/foto dewanpers.or.id

Dewan Pers-Mabes Polri Cs Kompak Cari Resep Tangkal Hoaks Pemilu

angkaberita.id - Dewan Pers dan Mabes Polri bersama KPU dan Bawaslu RI serta KPI rapat koordinasi di Gedung Dewan Pers, Selasa (10/1/2023). Rakor membahas skenario pemantau dan pengawasan pemberitaan, termasuk iklan, soal Pemilu 2024

Pemberitaan hoaks menjadi fokus koordinasi mereka, meskipun belum disepakati skenario guna kepentingan itu. "Kami masih akan bertemu lagi beberapa kali untuk membuat kesepakatan bersama," ungkap Totok Suryanto, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga Dewan Pers, dalam rilisnya, Selasa.

Plt Ketua Dewan Pers, Agung Dhamajaya dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedy Prasetyo mengingatkan informasi hoaks menjadi perhatian bersama setelah kondisi Pemilu 2019. Sebab, kata Dedy, hasil kajian pemerintah, hoaks meningkat 60 persen menjelang pemilu.

"Isunya macam-macam. Soal daftar pemilih tetap (DPT) yang muncul beberapa versi, lalu KTP seseorang bertebaran di mana-mana,” papar Dedy. Mabes Polri, lanjutnya, segera menginisiasi FGD soal itu, dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait.

Wakil Ketua KPI, Mulyo Hadi Purnomo, Kepala Biro Fasilitas Bawaslu, Asmin Safari Lubis, dan anggota Dewan Pers, Yadi Hendriana, bersama-sama mengakui medsos paling sulit dikendalikan. Padahal mereka justru paling banyak menyebarkan hoaks.

Sedangkan Ninik, anggota Dewan Pers menegaskan, mereka tak memiliki kewenangan membuat aturan soal itu. "Tetapi jika dilibatkan, kami bisa memahami substansinya sehingga memudahkan untuk melakukan pemantauan potensi pelanggaran pada aspek pemberitaan," tegas dia.

(*)

Bagikan
Exit mobile version