angkaberita.id

Sekongkol Tender, Kasus Paling Banyak Di Sumbagsel. Di Kepri?

suasana pelabuhan internasional batam center lokasi berlabuh kapal feri singapura-batam pergi pulang/foto via okezone.com

Sekongkol Tender, Kasus Paling Banyak Di Sumbagsel. Di Kepri?

angkaberita.id - Persekongkolan tender menjadi kasus paling banyak dikeluhkan ke KPPU Wilayah II mencakup lima provinsi di Sumatera bagian selatan seperti Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jambi dan Babel.

Sepanjang tahun 2022, KPPU Wilayah II mencatat sebanyak 19 dari 20 laporan dugaan pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999 tentang larangan monopoli dan persaingan usaha tak sehat, mayoritas kongkalikong tender.

"Dari 20 laporan masuk, 19 laporan terkait dugaan pelanggaran pasal 22 mengenai persekongkolan tender, terutama di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel)," ungkap Wahyu Bekti Anggoro, Kepala Kantor KPPU Wilayah II, seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (6/1/2023).

Satu laporan lainnya terkait penguasaan pasar perusahaan pelayaran di Lampung. Soal persekongkolan tender, KPPU telah turun sosialisasi ke panitia tender di lima provinsi. Selanjutnya, KPPU juga akan lebih galak dengan penegakkan hukum pelanggaran praktik monopoli.

Selama tahun 2022, pihaknya telah melakukan penanganan dua perkara inisiatif, yakni terkait pelanggaran perjanjian penetapan harga daging sapi di Provinsi Lampung, dan berakhir melalui advokasi berupa komitmen perubahan perilaku. Kedua, soal dugaan perjanjian penetapan harga depo kontainer di wilayah Provinsi Lampung. Kini masih proses.

Di Kepri, paling menyita perhatian KPPU Wilayah I di Medan ialah dugaan kartel tarif kapal feri Batam ke Singapura sehabis pemerintah membuka pintu plesiran ke Kepri, di Batam dan Bintan. Saat itu, dalih operator feri karena menggunakan BBM dari Singapura sehingga harga berbeda dengan BBM di Batam.

(*)

Bagikan
Exit mobile version