angkaberita.id

Abrip Partono, Prajurit Tangguh Di Rusun Brimob Polda Kepri

kapolda kepri meneken prasasti rusun brimob abrip partono di batam, kamis (29/12/2022) disaksikan gubernur ansar/foto via kepripost.co.id

Abrip Partono, Prajurit Tangguh Di Rusun Brimob Polda Kepri

angkaberita.id - Gubernur Ansar meresmikan rusun bagi anggota Brimob Polda Kepri, Kamis (29/12/2022). Kapolda Irjen Aris Budiman hadir menyaksikan peresmian di Mako Brimob. Pemprov Kepri berkomitmen memberikan dukungan operasional kepada Polda.

"Ke depan kita akan dorong pembangunan rumah dengan pola-pola rumah susun seperti ini," janji Ansar seraya menyinggung keterbatasan lahan di Batam. Kapolda Irjen Aris berterima kasih atas dukungan Pemprov dan warga Kepri seiring peresmian rusun tadi.

Aris mengaku sejak pertama berdinas di Kepri, dia sering mendapat laporan dari Dansat Brimob Kepri soal anggota mereka mengalami lakalantas lantaran jarak tempat tinggal ke lokasi kerja jauh.

"Alhamdulillah sekarang semenjak rusun rusun dibangun anggota tidak ada lagi mengalami kecelakaan," kata Aris seraya berpesan ke personel Brimob agar rusun menjadi motivasi melayani masyarakat lebih baik. Rusun khusus keluarga terdiri empat lantai, setiap lantai berisi 24 unit kamar dengan luasan setara hunian tipe 45.

Kompi 5995

Hunian berada di lantai 2-4, dan lantai 1 menjadi areal serbaguna. Polda menamai ksatrian tadi Rusun Abrip Partono. Siapa Partono? Dia merupakan personel resimen pelopor (Menpor), kini Brimob, pasukan pemukul kepolisian dengan penugasan berisiko tinggi.

Saat peristiwa Dwikora di tahun 1963, konfrontasi Indonesia dengan Malaysia, Partono bagian tim intelijen dengan tugas menyusup ke Singapura. Saat itu, Singapura masih bagian dari Malaysia. Partono setim dengan Amji Attak. Mereka lulusan Brimob Watukosek, Jatim, tahun 1959, alias angkatan ke-2. Mereka tergabung di Kompi 5995 Menpor.

Mereka seangkatan Anton Soedjarwo, jenderal legendaris di Brimob dan terakhir menjabat Kapolri 1982-1986. Partono dan Amji, pada 10 Maret 1965, mendapat penugasan intelijen ke Malaysia lewat Singapura.

Penugasan mereka hampir bersamaan dengan misi Usman dan Harun, dua personel KKO TNI AL. Terakhir, Usman dan Harun menjadi pahlawan nasional setelah syahid dalam tugasnya. Partono dan Amji bersama tim disebut naik perahu nelayan menembus ombak perairan tapal batas Singapura lewat Belakang Padang.

Setelah dekat daratan, seperti terungkap dalam buku "Amji Attak, Kisah Perjuangan Sang Bhayangkara Resimen Pelopor Korps Brimob Polri" karya Christina Lomon Lyons, mereka mendayung. Namun, patroli kapal perang Inggris dan Selandia Baru memergoki mereka. Terjadilah pertempuran laut tak seimbang. Tim bertempur mati-matian dan akhirnya gugur menjadi syuhada.

Turut gugur dalam peristiwa heroik tadi, Aipda Kitam, Aipda Winarto, Aipda Sudarin, Aipda Surat, dan Abrip Amat Munawar. Sedangkan seorang lagi, Abrip Roebino selamat. Kejadiannya 24 Maret 1965. Amji Attak merupakan personel Brimob keturunan dayak kelahiran Desa Kepayang, Kalimantan Barat.

(*)

Bagikan
Exit mobile version