Resesi Hantui Kepri, Ini Perusahaan Dengan Jaminan Sosial Terbaik Batam
angkaberita.id - Resesi menghantui dunia, termasuk Batam, seiring ancaman kontraksi pertumbuhan ekonomi menyusul krisis pangan berujung inflasi, pandemi COVID-19, dan krisis energi akibat perang Rusia-Ukraina.
Namun, untuk sebagian, sejumlah perusahaan di Batam tetap berkembang. Bahkan, sebagian mampu menunjukkan kinerja terbaik. Terbukti, kegiatan usaha mereka berkontribusi bagi perekonomian di Batam, jantung ekonomi Kepri.
Sebagian lainnya terbukti sanggup menghadirkan jaminan sosial terbaik ke pekerjanya. Setidaknya kondisi itu terungkap saat BP Batam menggelar Investment Awards 2022 semepana Hari Bakti Badan Pengusahaan Batam Ke-51, Rabu pekan lalu.
Bertempat di Radisson Hotel and Convention Center, Ketua BP Batam menganugerahkan penghargaan ke sejumlah perusahaan berkat andil mereka bagi perekonomian di Bumi Bandar Madani. Anugerah tadi bentu apresiasi BP Batam ke pelaku usaha.
"Para pelaku usaha di Batam memiliki perang sangat penting menopang pertumbuhan ekonomi," tegas Purwiyanto, Wakil Kepala BP Batam. Selain Muhammad Rudi, Kepala BP Batam, hadir 200 pengusaha di Batam dalam malam anugerah investasi tahun 2022 itu.
Penghargaan Investasi
BP Batam berharap ajang tadi dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha di Batam terus berkontribusi bagi Kepri, dan Batam khususnya. Terdapat tiga kategori dan terbagi ke 10 penghargaan. Yakni, Tokoh, PMA dan Kawasan Industri Terpadu.
Penghargaan tokoh kepada MIke Wiluan dan Hartono. Sedangkan PMA, penghargaan ke PT Toyo Kanetsu Indonesia, PT Asia Cocoa Indonesia, PT Schneider Electric Manufacturing Batam, PT Caterpilar Indonesia Batam, PT McDermott Indonesia, PT Infineon Technologies Batam, dan PT Shimano Batam. Terakhir penghargaan kawasan industri terpadu ke PT Nusatama Properti Panbil.
Khusus PT Shimano, BP Batam menilai pabrikan sepeda dan alat pancing asli Jepang, itu menjadikan pekerja aset perusahaan. Terbukti, BP Batam menganugerahkan penghargaan perusahaan dengan jaminan sosial terbaik.
Secara umum, perrwakilan investor memuji BP Batam terkait kemudahan perizinan investasi. Sedangkan Kepala BP Batam, Rudi menegaskan Investment Award sebagai pesan ke investor agar mereka dapat merasakan kehadiran pemerintah mendukung usaha mereka. Selain memastikan mereka nyaman berinvestasi, BP Batam juga berharap mereka dapat memberikan "testimoni" ke calon investor kelak.
Namun di mata Kadin, kondisi Batam menghadapi ancaman resesi tahun depan tak bisa disepelekan. Apalagi, seperti tergambar dalam FGD pekan lalu, terungkap pertumbuhan ekonomi di Batam masih tergantung industri pengolahan dan konstruksi.
Sektor konstruksi berkat serapan belanja modal pemerintah melalui proyek infrastruktur. Selebihnya penopang pertumbuhan ekonomi di Batam masih ekspor, investasi dan konsumsi, terutama pemerintah dan publik
Meskipun, catat Kadin, sejak beberapa waktu terakhir tak terdengar lagi investor masuk, alias nihil "gunting pita" investor di Batam. Data BKPM mengonfirmasi, Kepri kalah jauh dari Riau soal urusan realisasi investasi.
Terkait ancaman resesi, sektor industri pengolahan di Batam, untuk sebagian, tahun depan diperkirakan bakal melambat seiring turunnya permintaan dari sejumlah negara tujuan ekspor utama dari Batam, seperti AS, China dan Eropa. Konsekuensinya, jika terjadi, industri di Batam bakal melambat.
Nah, kondisi itu perlu diwaspadai dengan menggenjot sektor penopang ekonomi di luar ekspor/impor, seperti investasi dan konsumsi publik, terutama belanja pemerintah melalui sektor konstruksi dan belanja swasta melalui sektor properti.
Hanya saja, tulis FGD Kadin dalam simpulannya, sektor konstruksi proyek infrastruktur terungkap justru banyak kontraktor luar Batam, sehingga potensi uang beredar dari proyek konstruksi tadi terbang ke luar Batam.
Kabar baiknya, sektor properti dan kawasan industri masih menjadi incaran investor berdasarkan data BPKM hingga kuartal III tahun 2022. Batam, untuk sebagian, dapat berfokus ke situ. Apalagi pemerintah juga merestui WNA memiliki properti di Tanah Air, termasuk di Batam.
(*)
UPDATE: Pembaruan Foto Naskah