Ansar Geber Merit System, Sardison Siapkan ‘Talent Pool’ Buat Gubernur Kepri
angkaberita.id - Seiring rencana rotasi jabatan akhir tahun, Pemprov Kepri tengah menggeber uji kompetensi puluhan pejabat eselon mereka. Jauh sebelum itu, BPSDM Kepri juga telah mendesain skenario "talent pool" melalui sejumlah inisiatif, termasuk unit teknis kompetensi.
Sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK), Gubernur Kepri akan menjadi pengguna dari "dapur calon pejabat" itu. "Kita siapkan aspek kompetensinya," ungkap Sardison, Kepala BPSDM Kepri, usai pelatihan dasar CPNS Pemprov Kepri, akhir Agustus 2022. Latsar pertama sejak terbentuknya BPSDM diikuti sebanyak 30 peserta.
Latsar berlangsung secara hybrid, dengan dua pekan sebelumnya secara online. Sejumlah widayaiswara utama menjadi mentor. Sesuai dengan Tupoksinya, Sardison mengungkapkan, BPSDM berusaha menerjemahkan harapan Gubernur Ansar agar OPD terbaru Pemprov Kepri segera berlari kencang menuju merit system.
"Kita jawab tantangan itu, meskipun ibaratnya masih bayi disuruh berlari," kelakar Sardison, magister teknik perencanaan konsentrasi manajemen strategis itu. Sebagai pondasi, Sardison mengungkapkan, BPSDM telah mengikhtiarkan sejumlah inovasi ke Pemprov berkenaan kompetensi.
Kawal Kompetensi
Karena urusannya nanti kompetensi dan akreditasi serta sertifikasi, Sardison mengugkapkan, langkah pertama memastikan tenaga widyaiswara, alias kompeten, terakreditasi dan tersertifikasi lebih dulu sebelum mengajar ke calon pejabat Kepri ke depan, melalui pelatihan ke LAN.
Ujungnya, agar nanti Program Pelatihan PNS di Pemprov Kepri dapat naik kelas akreditasinya. Nah, khusus tahun 2023, terutama menjawab kebutuhan BPSDM Kabupaten/kota di Bumi Segantang Lada, pihaknya telah menyiapkan inovasi seperti pembelajaran jarak jauh (LMS) dan sejenisnya.
Khusus menjawab pertanyaan dan kondisi terkini, BPSDM teratur mengadakan "NgopiTime", webinar berisi tanya jawab isu dan perkembangan terbaru ASN. Ikhtiar itu, kata Sardison, demi memastikan ASN di Pemprov Kepri kompeten. Sehingga mereka siap pakai dengan OPD berbeda sesuai komptensinya.
Pengembangan SDM, kata Sardison, dalam "talent pool" terformulasi dalam segitiga pengembangan. Yakni, BPSDM memastikan kompetensi, BKD mengurus jenjang karir, dan OPD Pemprov Kepri meningkatkan rekam jejak ASN.
Unit Sertifikasi
Memastikan kerja-kerja kompetensi berjalan, BPSDM meniscayakan UPT pengembangan kompetensi ASN. Sehingga seluruh kerja hulu ke hilir BPSDM tersedia melalui UPT. Kepri, menurut pengakuan seorang widyaiswara, punya kapasitas itu. Bahkan, menurutnya berpeluang melahirkan PNBP bagi kas daerah.
"Problemnya belum ada gedung," kata widyaiswara itu. Meski demikian, pelatihan secara online juga dapat membantu. Modalnya, kata dia, widyaiswar Kepri telah berstatus ahli utama, bahkan sebagian level nasional. Status mereka dapat menjadi bekal membuka pelatihan dan menarik ASN Pemda luar provinsi sekolah di Kepri.
Apalagi, kompetensi mereka terhitung sedikit di Tanah Air. "Seperti Pak Naharudin, dia ahli perencanaan keuangan dan anggaran," sebut widyaiswara itu. Soal kebijakan, Raja Ariza. Tjejep Yudiana manajemen kesehatan. Pekerjaan rumah Sardison sekarang, kata dia, merumuskan modal pokok itu menjadi bekal merintis itu.
Syaratnya, mereka harus membuat modul pembelajaran dan pelatihan. Nah, nantinya mereka juga menyusun kurikulum pelatihan. Sehingga ASN mendapatkan best practice bekal penugasan. Karena, kata dia, selama ini tak jarang mentoring hanya berisi kisah-kisah nostalgia narasumber. "Menceritakan pengalaman pernah menjabat di dinas ini dan itu," kelakar dia.
(*)