Penjabat Gubernur DKI ‘Dari’ Kepri: Suhajar-Bahtiar, Siapa Kuda Hitam?

mendagri melantik suhajar diantoro menjadi sekjen kemendagri/foto via sindikatpos.com

Penjabat Gubernur DKI ‘Dari’ Kepri: Suhajar-Bahtiar, Siapa Kuda Hitam?

angkaberita.id - Mencuatnya Bahtiar Baharudin, Dirjen Politik Kemendari, dalam bursa calon penjabat Gubernur DKI Jakarta membuka peluang Suhajar Diantoro, Sekjen Kemendagri, meramaikan bursa itu. Apalagi, jika rujukannya harus ASN sekaligus pejabat eselon I seperti UU No. 10 Tahun 2016. Setidaknya di bursa internal Kemendagri. Siapa kuda hitam?

Sebab, seperti diakui Mendagri Tito Karnavian, mekanisme pengangkatan Penjabat Gubernur DKI Jakarta nanti melibatkan DPRD setempat. Nantinya ada enam nama usulan, tiga dari DPRD DKI Jakarta dan tiga dari Kemendagri. Nama tadi disaring saat pra TPA menjadi tiga nama usulan ke TPA dengan Presiden Jokowi memberikan putusan akhir.

Kecuali ada pertimbangan lain, untuk sebagian, Suhajar dan Bahtiar berpeluang meramaikan bursa internal Kemendagri. Sebab, berkaca pada pengangkatan penjabat gubernur sebelumnya di April-Maret, terdapat pejabat eselon I Kemendagri dipilih Presiden Jokowi menjabat kepala daerah.

Preseden lainnya, bersama Sekdaprov dan Wagub, pejabat eselon I Kemendagri jadi pilihan Presiden RI menakhodai Pemprov DKI Jakarta sementara waktu di saat Pilkada serentak sejak era reformasi. Bagaimana dengan Suhajar-Bahtiar? Secara teori, keduanya berpeluang besar, terutama jika DPRD DKI juga mengusulkan nama mereka.

Sebab, tiga nama calon kuat santer disebut selama ini, untuk sebagian, dikenal dekat dengan DPRD DKI Jakarta. Alasan lainnya, keduanya juga pejabat eselon I dan berstatus ASN sebagaimana perintah perundangan. Terakhir, keduanya pernah melakoni penugasan penjabat kepala daerah, termasuk di Kepri.

Pendeknya, untuk sebagian, kriteria mereka ke bursa internal calon usungan Kemendagri kuat, meskipun Mendagri bisa juga mengusulkan nama dari Kementerian/Lembaga Non Kementerian lainnya sederajat. Nah, Suhajar-Bahtiar, siapa berpeluang menjadi kuda hitam nantinya.

Jika ukurannya pejabat senior, Sekjen Kemendagri merupakan jabatan tertinggi di Kementerian. Suhajar juga pernah Rektor IPDN. Hanya saja, kedudukan Sekjen tak seleluasa Dirjen. Terbukti, Mendagri lebih sering menunjuk Dirjen menjadi penjabat kepala daerah. Belum lagi, DKI Jakarta etalase politik di Tanah Air, birokrat kuat secara politik atau berkecimpung di kebijakan politik selangkah mendapat nilai lebih.

Kabar baiknya, Kemendagri belum membahas nama pejabat eselon I usulan Kemendagri sebagai pengganti Gubernur Anies Baswedan. "Belum ada," ungkap Safrizal ZA, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (2/9/2022). Mendagri disebut masih fokus menuntaskan penjabat KDH di daerah habis jabatan September.

Kata kuncinya, Mendagri Tito Karnavian, dia ASN berstatus pejabat pimpinan tinggi madya, alias eselon I. Nah, jika argumen Tito konsisten, Suhajar-Bahtiar berpeluang, dengan pesaing terberat tentu saja Sekdaprov DKI Jakarta sekarang dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

(*)

Bagikan