Blak-blakan Kepala BKN, PNS Banyak Bertitel S1-S2 Tapi Tidak Kompeten!
angkaberita.id - Dengan pengeluaran rutin di APBN menembus Rp 400 triliun setahunnya membayar gaji PNS, Kepala BKN mengaku justru mendapati tak sedikit PNS bertitel sarjana (S1) dan magister (S2) di Tanah Air justru tak kompeten, alias tak bisa bekerja.
Belum lagi, selama kebijakan kerja dari rumah (WFH) akibat pandemi COVID-19, terungkap sebanyak 30 persen mereka ternyata sepenuhnya makan gaji buta, alias tak ngapa-ngapain selama di rumah. Untuk sebagian, seperti pengakuan Kepala BKN, kondisi itu, akibat struktur usia ASN di Tanah Air cenderung tak sehat.
Katanya, kini banyak PNS usia tua dibanding usia muda. "Struktur usia PNS kita ini, segitiga kebalik, besar di atas, di bawah kecil. Jadi yang tua lebih besar, daripada yang muda. Ini bukan struktur SDM yang sehat," ungkap Bima Haria Wibisana, Kepala BKN, saat Rakornas Kepegawaian 2022, seperti dikutip detikcom, Kamis (21/7/2022).
ASN Jam Pasir
"Kalau kita belajar mengenai siklus segitiga terbalik itu titiknya paling bawah. Di sini seperti jam pasir. Kalau segitiga normal titiknya paling atas," beber dia memberikan peringatan. Fenomena ASN "Jam Pasir" menurutnya, sifat alamiah pergerakan SDM suatu organisasi. Meski demikian, siklus itu harus cepat diubah, termasuk dengan reformasi birokrasi.
"Semua organisasi akan mengalami itu, tinggal seberapa cepat dia bertahan dalam satu periode, apakah dia tidak berubah. Kita ingin ini cepat berubah," kata Bima. Dia mengungkapkan, banyak PNS lulusan sarjana atau magister di Tanah Air kompetensinya rendah.
"Kita masih punya banyak pegawai walaupun latar belakangnya S1 dan S2 tetapi kompetensinya rendah. Jadi latar belakang pendidikan itu tidak berkorelasi dengan kompetensi. Ini disrupsi-disrupsi yang kita harus berubah sekarang," tegas dia.
(*)