angkaberita.id

BPOM Tarik Es Krim Haagen-Dazs Vanila, Terindikasi Kandungan Bahan Pestisida

es krim haagen-dazs rasa vanila via cnbcindonesia.com

BPOM Tarik Es Krim Haagen-Dazs Vanila, Terindikasi Kandungan Bahan Pestisida

angkaberita.id – Menyusul laporan dugaan kandungan etilen oksida (EtO), BPOM RI menarik produk es krim Haagen-Dazs rasa vanila dari pasaran. Instruksi setelah adanya laporan kandungan EtO dengan kadar melebihi batas diizinkan Uni Eropa.

EtO merupakan pestisida pemberantas hama. Produk es krim ditarik merek Haagen-Dazs rasa vanola kemasan pint 473 ml dan mini cup 100 ml, serta kemasan bulk can 9.46 liter impor dari Prancis.

“Sebagai langkah kehati-hatian, Badan POM juga menginstruksikan importir untuk menghentikan sementara peredaran/penjualan produk es krim merek Haagen-Dazs,” tegas BPOM, seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (20/7/2022). Kecuali rasa vanila, es krim Haagen-Dazs lainnya tetap dapat dipasarkan di Tanah Air.

Temuan residu EtO dilaporkan European Commision Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) pada 2020. Sedangkan Codex Allimentarius Commission (CAC), organisasi di bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu EtO sehingga pengaturan setiap negara beragam. BPOM akan mengkaji kebijakan EtO, dengan memantau perkembangan terbaru peraturan dan standar keamanan pangan internasional, serta uji sampling di paparan.

Etilen Oksida

Senyawa etilen oksid bisa dipakai pembasmi hama (fumigan), dan biasany digunakan dalam pembuatan etilen glikol (antibeku), tekstil, deterjen, pelarut, obat-obatan, perekat, dan produk lainnya. Dalam jumlah kecial, EtO juga dipakai sebagai sterilan makanan dan kosmetik. Di rumah sakit, itu biasa dipakai sebagai penyeteril peralatan bedah.

Jika terpapar EtO, dalam jangka pendek, mengalami efek iritasi mata dan saluran pernapasan atas, mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, kelelahan, lemah otot hingga kulit terbakar. Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat meneyebut EtO bersifat karsinogenik melalui paparan inhalasi berisiko kanker limfoid dan payudara. (*)

Bagikan
Exit mobile version