angkaberita.id

Asyik, Orang Indonesia Ke Singapura-Malaysia Nanti Tak Perlu Valas Lagi

pemerintah malaysia tak sanggup lagi menanggung seluruh biaya karantina warganya dari luar negeri. keuangan malaysia krisis?/foto menara petronas via kanalsatu.com

ilustrasi valas via beritagar.id

Asyik, Orang Indonesia Ke Singapura-Malaysia Nanti Tak Perlu Valas Lagi

angkaberita.id - Lewat QRIS dan BI Fast, nantinya orang Indonesia bepergian ke jiran ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina, dapat bertransaksi langsung alias tak perlu tukar uang (valas) lagi di sana. Kepastian menyusul rencana kerjasama BI dan bank sentral empat negara tadi bulan ini.

Lewat kerja sistem pembayaran lintas negara per Juli, kemudahan transasi tadi berlaku ketentuan local currency settlement alias kurs lokal. Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo menjelaskan, nantinya transaksi pembayaran lima negara tadi dapat menggunakan QR Code dan fast payment.

"Jadi kalau saya bertransaksi di Singapura, Malaysia, dan Thailand, cukup kita menggunakan QRIS atau BI Fast atau fast payment mereka. Tidak lagi mengggunakan koversi ke dolar, tetapi antara mata uang negara ditransaksikan," beber Dody, seperti dilansir Katadata, Rabu (6/7/2022).

QRIS merupakan standar kode QR pengembangan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia, bertujuan mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di Tanah Air. Sedangkan BI Fast ialah infrastruktur sediaan Bank Indonesia guna memfasilitasi pembayaran transfer antar bank bagi nasabah ritel secara real-time.

Meskipun kesepakatan bakal diteken bulan ini, namun Dody belum memberikan gambaran waktu pelaksanaannya. Sistem pembayaran lintas batas (cross border payment) juga menjadi isu dalam pertemuan G-20 jalur keuangan. Indonesia berharap, akan ada kesepakatan soal ini pada KTT di November 2022.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta mengungkapkan, rencana kerjasama tadi lanjutan dari pembicaran BI dengan empat mitranya di ASEAN. Keempatnya juga telah memiliki infrastruktur pembayaran seperti QR code dan fast payment.

Harapannya, lanjut Fili, skema tadi dapat disepakati di KTT G-20 nanti. "Namun saat ini, kita mulai dengan lima negara ASEAN dulu," sebut Fili, Kamis (7/6/2022), terpisah. Kini, di Tanah Air, menurutnya, telah terbangun kerjasama pembayaran lintas negara dengan Thailand dan Malaysia. Statusnya, tahap akhir masa percobaan.

BI berharap kerjasama tadi bisa diperlukan, bukan sebatas bilateral tapi multilateral dengan lima negara ASEAN dan mitra dagang utama, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Cina. Apalagi tak perlu konversi dolar lagi. "Artinya nggak ada kurs harus dikonversi ke dolar AS dulu terus ke rupiah," jelas Fili.

(*)

Bagikan
Exit mobile version