angkaberita.id

Survei CSIS: Risma-Kang Emil Calon Kuat Di Pilgub Jakarta 2024

ridwan kami gubernur jawa barat/foto via pikiran-rakyat.com

mensos risma/cnbcindonesia.com

Survei CSIS: Risma-Kang Emil Calon Kuat Di Pilgub Jakarta 2024

angkaberita.id - Berdasarkan survei ahli diadakan CSIS, terungkap lima nama potensial calon kuat gubernur di Pilgub DKI Jakarta 2024. Tiga di antaranya paling tinggi skor dukungan, yakni Kang Emil, Erick Thohir dan Risma.

Dua nama terakhir, masing-masing, menteri di kabinet Jokowi-Makruf. Kang Emil, sapaan akrab, Ridwan Kamil Gubernur Jabar. Seperti namanya, survei ahli bukan ke populasi calon pemilih, tapi ke sejumlah ahli dari berbagai profesi.

Sebab, CSIS berdalih Jakarta ke depan memerlukan kepemimpinan teknokratis. Yakni, figur berkemampuan perencanaan sekaligus kemampuan mengeksekusi kebijakan. CSIS menyodorkan sejumlah kriteria, termasuk kontribusi PAD DKI Jakarta bagi PDB nasional.

Seperti dilansir Tempo.co, Senin (6/6/2022), berdasarkan survei ahli terungkap 62,9 persen Jakarta perlu pemimpin berkemampuan teknokrat. CSIS kemudian menguji sejumlah nama potensial dengan kriteria itu.

Indikatornya mencakup:

(1) Pengalaman birokrasi dan kepemimpinan
(2) Popularitas tokoh
(3) Dukungan partai politik berpeluang mengusung atau membentuk koalisi pencalonan.

Dalam proses survei, CSI selanjutnya meminta persetujuan dan umpan balik ahli lewat FGD. Nah, 10 nama diuji dalam survei dinilai telah memenuhi tiga indikator berdasarkan persetujuan para ahli.

Kompetensi kepemimpinan, survei CSIS menguji 11 variabel dengan skor skala 1-10, kian tinggi skor makin baik kepemimpinannya. Hasil skor rata-rata kompetensi mereka sebagai berikut:

Ridwan Kamil: skor 7,11
Erick Thohir: skor 6,99
Tri Rismaharini: skor 6,78
Sandiaga Uno: skor 6,76
Emil Dardak: skor 6,20
Hendar Prihadi: skor 5,92
Gibran Rakabuming Raka: skor 5,87
Ahmad Riza Patria: skor 5,57
Nusron Wahid: skor 5,45
Ahmad Sahroni: skor 5,06

Survei ahli dilakukan 28 Maret-12 April 2022 kepada 170 ahli dari beragam profesi. Mulai peneliti/NGO, dosen/akademisi, profesional, wartawan, pengusaha, anggota DPR/DPRD, anggota partai politik, birokrat, dan mahasiswa.

Pemilihan ahli secara purposif dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam menganalisis isu-isu sosial politik dan ekonomi. Dari 170 responden ahli tadi, 110 diwancara tatap muka dan 60 lainnya wawancara virtual.

(*)

Bagikan
Exit mobile version