Sat. Apr 20th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

PKB-PKS Di Pilpres 2024, Bukan Koalisi Kuda Hitam Tapi Semut Merah!

2 min read

ilustrasi pkb dan pks via liputan6.com

PKB-PKS Di Pilpres 2024, Bukan Koalisi Kuda Hitam Tapi Semut Merah!

angkaberita.id - Setelah Golkar dan PAN serta PPP maju terus dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), PKB menjajaki peluang koalisi dengan PKS. Apalagi keduanya pernah berkoalisi di masa lalu, saat tergabung di poros tengah, mendudukan Presiden Gus Dur.

Dasar kerjasama politiknya, untuk sebagian, tentu saja kemenangan elektoral. PKB dan PKS memiliki sejumlah kesamaan. Koalisi PKB dan PKS nantinya juga bukan ikhwal baru. PKB juga mengapresiasi PKS memberikan kesempatan Cak Imin, Ketum PKB mengungkapkan gagasan politiknya di milad mereka.

"Jadi apapun koalisi itu, arahnya meraih kemenangan capres-cawapres. Apakah misalkan PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik," kata Jazilul Fawaid, Waketum PKB, seperti dilansir merdeka.com, Rabu (8/6/2022).

Jazil menambahkan, kesuksesan poros tengah di tahun 1999 menjadi bukti koalisi PKB dan PKS bukan mustahil. Saat itu, PKS masih bernama Partai Keadilan (PK). Lebih lanjut, hadirnya Cak Imin di milad PKS juga menjadi bukti PKS dan PKB tengah membangun kemesraan. Jika PKB dan PKS bersatu, dia berjanji, akan membentuk koalisi semut merah, lazimnya politik kuda hitam ala AHY!

Yakni, koalisi berisi parpol semenjana, alias perolehan kursi terbatas, namun berpotensi menjadi magnet politik baru. "Koalisi semut merah, kecil tapi berasa," sebut Jazil. Kunci koalisi, lanjut dia, komunikasi dan kesamaaan pemahaman. Yakni, Pemilu 2024 tak ada calon petahana dan menjadi partai menengah unjuk kekuatan.

Selain PKB dan PKS, parpol semenjana lainnya ialah Nasdem dan Demokrat, dengan jumlah kursi di DPR berkisar 50-60 saja. Sedangkan tiga parpol besar, yakni PDIP, Golkar dan Gerundra, dengan kursi di atas 70 legislator. PAN dan PKS terhitung parpol kecil, lantaran jumlah kursi di bawah 50 di DPR. Namun, keduanya telah bergerak cepat bergabung ke KIB, dengan Golkar.

Demokrat dan Nasdem, untuk sebagian, juga mulai sejalan. Terbukti, turun gunungnya SBY menemui Surya Paloh. Kecuali Nasdem, hampir sebagian besar parpol lainnya mengusung ketum masing-masing sebagai capres, setidaknya di tiket Pilpres 2024. Namun, Prabowo Subianto, tak ada nama mereka di tiga besar hasil sejumlah jajak pendapat lembaga survei di Tanah Air.

Langkah PKB bermesraan dengan PKS, untuk sebagian, masuk akal di saat baru PDIP satu-satunya parpol dapat mengajukan capres dan cawapres tanpa perlu koalisi. Pertimbangan lainnya, aturan pemilu di Tanah Air masih menempatkan parpol sebagai penentu capres dan cawapres, meskipun ketum mereka rendah elektabilitasnya.

(*)

Bagikan