Soal Radar Canggih Di Natuna, Cen Minta BMKG Tak Main-main

cen sui lan saat kunker ke natuna awal maret 2002, termasuk mengecek kesiapan rencana pembangunan radar ms-2 di natuna miliki bmkg

Soal Radar Canggih Di Natuna, Cen Minta BMKG Tak Main-main

angkaberita.id - Jubir Kepri di DPR, Cen Sui Lan meminta BMKG tak main-main dengan rencana pengadaan radar canggih di Natuna. Apalagi, pengadaan disebut-sebut dibiayai lewat pinjaman luar negeri, alias utang.

Sebab, Komisi V dan BMKG telah membahasnya di tahun 2021, namun hingga kini, Cen mengaku belum mendapatkan laporan perkembangannya, alias update rencana itu. "Ini saya pertanyakan, karena menyangkut juga dengan pembangunan radar di Provinsi Kepri," tegas Cen, anggota Fraksi Golkar di Komisi Infrastruktur itu, Selasa (31/5/2022).

Saat rapat dengan Kepala BMKG dan Kepala Basarnas, Cen juga mengungkapkan kerisauannya soal realisasi radar tadi. Cen khawatir, BMKG tak menganggarkan pengadaan di tahun 2023. Berdasarkan data BMKG, Cen mengungkapkan, dari pinjaman luar negeri, pagu di BMKG sebesar Rp 460 miliar, dan dana diperlukan Rp 389 miliar.

ilustrasi citra radar cuaca bmkg ri via bmkg.go.id

Selisih kelebihan tadi, Cen mempertanyakan nasibnya. Dikembalikan ke kreditor, atau bagaimana. "Pinjaman dari luar negeri itu kan biasanya ada bunganya. Nah, ini yang perlu saya minta penjelasannya," sebut Cen. Konsekuensinya, bukan mustahil kegiatan BMKG bakal terpangkas, termasuk peniadaan pembangunan radar MS-2 di Ranai, Natuna.

Cen juga menilai, data pagu BMKG tahun 2023 mengundang pertanyaan. Semisal, sumber dana rupiah murni untuk kegiatan layanan informasi gempa bumi ditujukan 208 orang, dengan pagu Rp 1,950 miliar. Belakangan ditargetkan 2.880 orang, dengan biaya menjadi Rp 2,7 miliar. Artinya, anggaran bertambah Rp 1 miliar tapi justru sasaran kegiatan menjadi 2 ribuan orang.

Dia berharap BMKG tetap merealisasikan pengadaan radar di Natuna tahun 2023. Apalagi saat ke Natuna awal Maret 2022, Deputi BMKG RI, Guswanto menyatakan pembangunan radar di Natuna, proyek bangunan di lokasi sudah masuk lelang, dan tahun 2022 dibangun. Guswanto menyebut dana pusat dialokasikasikan keperluan itu Rp 15 miliar.

(*)

Bagikan