Tesla Bikin Baterai Dulu Di Halmahera, Baru Lainnya Dari Bintan?
angkaberita.id - Elon Musk, bos Tesla, dikabarkan hendak berinvestasi ke Tanah Air. Bahkan, jauh sebelum bertemu Menko Kemaritiman Dan Investasi, pekan lalu, Tesla melalui mitra kerjanya disebut-sebut hendak berinvestasi ke Maluku Utara. Di sana, mereka hendak bikin pabrik baterai mobil listrik.
Lewat Contemporary Amperex Technology (CATL), vendor baterai Tesla, mereka hendak berinvestasi pabrik baterai senilai Rp 6 miliar dolar AS. CATL merupakan pabrikan baterai listik terbesar di dunia.
Nah, dalam laporan ke Bursa Saham Shenzhen di China, April 2022, melalui anak usahanya, Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL) berkongsi dengan Aneka Tambang dan Industri Baterai Indonesia, mereka hendak merintis proyek baterai Maluku Utara.
Seperti ditulis indonesiaminer.com mengutip laporan SCMP, projek investasi mencakup penambangan dan pengolahan nikel. "Projek di Indonesia tonggak penting kami, dan bakal menjadi simbol persabahabatan Cina dan Indonesia," kata Robin Zeng Yuqun, Pendiri dab Chairman CATL, terpisah.
Seperti diketahui, Tesla dikabarkan berminat investasi ke Tanah Air setelah setahun lalu sempat menjadi isu politik. Bahkan, kabarnya Elon akan bertemu Presiden Jokowi saat kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat bulan Mei ini. Nah, sepekan sebelum pertemuan, kata Dahlan Iskan lewat kolom disway.id, tim pendahulu Tesla akan ke Jakarta.
Nah, saat ke Jakarta, mereka bakal disodorkan tiga sentra industri ekstraksi masa depan. Yakni, Weda Bay, Morowali, dan Bintan. Nama pertama identik industri nikel, bahan utama baterai mobil listrik. Morowali, lokasi pertambangan sekaligus smelter nikel. Sedangkan Bintan, tentu saja KEK Galang Batang. Nah, di ketiak Bintan tadi, bercokol PT BAI, smelter bauksit dengan hasil alumina.
Seperti nikel, baterai listrik dan tentu saja mobil listrik juga memerlukan aluminium, sebagai kerangka (body). Nah, kalau investasi Tesla jadi, artinya Kepri juga kebagian rezeki dari duit investasi ke pesanan alumina tadi.
(*)