angkaberita.id

Bukan Hanya Provinsi Termahal, Di Kepri Juga Susah Punya Rumah Sendiri?

batam/foto via shutterstocks

suasana perumahan kelolaan developer pt agung podomoro land di batam/foto via agungpodomoroland.com

Bukan Hanya Provinsi Termahal, Di Kepri Juga Susah Punya Rumah Sendiri?

angkaberita.id - Dibanding Riau, rumah tangga di Kepri terhitung lebih susah memiliki rumah. Tak heran, seperti DKI Jakarta, warga di Bumi Segantang Lada lebih suka mengontrak atau menyewa tempat rumah. Kepri dan DKI Jakarta termasuk provinsi mahal, dan besama Riau terhitung paling tinggi pendapatan per kapita di Sumatera.

Nah, di Tanah Air, DKI Jakarta provinsi paling rendah tingkat kepemilikan rumah. Data BPS, seperti dikutip Katadata, proporsi rumah tangga memiliki rumah sendiri di Jakarta hanya 48,48 persen di tahun 2021. Jauh di bawah angka rata-rata nasional 81,08 persen.

Kondisi serupa juga terpantau di Kepri, dengan proporsi 66,48 persen sekaligus terendah kedua di Tanah Air. Di Sumatera, dari 10 provinsi, empat di antaranya proporsi kepemilikan rumah sendiri di bawah rerata nasional. Selain Kepri, juga terdapat Sumatera Utara 67,57 persen, Sumatera Barat 68,34 persen dan Riau 72,52 Persen.

Tak heran, banyak pengembang besar merambah Kepri, terutama Batam, berebut kue industri properti. Tak heran, tahun 2018, sektor konstruksi menjadi nyawa di Kepri, bersama manufaktur dan pertambangan, sebagai penopang perekonomian terbesar.

Namun, sejak moratorium dan pandemi COVID-19 sejak 2020, sektor konstruksi tiarap. Namun, tahun 2022 sejumlah mega proyek bernilai puluhan triliun, termasuk dalam rencana, segera membanjiri Kepri, terutama Batam, seperti revitalisasi Bandara Hang Nadim, dan flyover di Tanjungpinang.

Lalu proyek SmartPort di Tanjungpinggir, Jembatan Batam-Bintan. Belum lagi proyek swasta murni, seperti Sirkuit Internasional Bintan di Lagoi. Khusus Bandara Hang Nadim dan jalan layang di Tanjungpinang telah tuntas urusan administrasinya.

Bandara Hang Nadim pengerjaan Juni 2022, dan jembatan layang telah pengerjaan meskipun skala kecil. Proyek infrastruktur tadi digadang-gadang mengembalikan kejayaan ekonomi Kepri, dari sektir konstruksi, seperti harapan BI dengan proyeksi optimistis pertumbuhan ekonomi di angka 4,5 persen tahun ini.

Kabar baiknya, sektor pertambangan juga telah dibuka, termasuk di Kepri nantinya menyusul terbitnya Perpres memberikan provinsi kewenangan izin pertambangan. Dan, itu artinya Kepri bersiap menggeber kejayaan PDB ekonomi seperti di tahun 2018.

(*)

Bagikan
Exit mobile version