Bantu Pemko Dumai Tekan Lakalantas, Pertamina-Polres Bikin Kampung Tertib Lalulintas

suasana peresmian kampung tertib lalulintas di komplek perumahan pertamina dumai, bukit datuk, senin (21/3/2022)/foto pt kilang pertamina internasional ru ii dumai

Bantu Pemko Dumai Tekan Lakalantas, Pertamina-Polres Bikin Kampung Tertib Lalulintas

angkaberita.id - Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional RU II menggandeng Polres Dumai meresmikan Kampung Tertib Lalulintas (KTL) di Kompleks Rumah Dinas Perusahaan Bukit Datuk, Senin (21/3/2022). Ikhtiar KTL demi membantu Pemko Dumai menekan kasus Lakalantas.

Dengan mengedukasi warga, terutama warga kompleks, mematuhi aturan lalulintas berlaku demi menciptakan lingkungan bebas kebisingan dan polusi udara serta menekan Lakalantas. Manager HSSE Kilang Pertamina Internasional, Oky Wibisono dan Kapolres Dumai AKBP Mohammad Kholid meresmikan langsung KTL.

Keduanya meresmikan KTL bersama Kasatlantas Polres Dumai, AKP Akira Ceria serta jajaran pemerintahan setempat seperti Camat Dumai Selatan, Lurah Bukit Datuk, Lurah Mekarsari dan Lurah Bukit Timah. “Program (KTL) ini sesuai dengan semangat HSSE yang terus dijunjung tinggi Pertamina," tegas Oky, dalam rilis, Rabu (23/3/2022). Pemilihan KTL di Kompleks Bukit Datuk juga selaras dengan nilai-nilai perusahaan.

Kapolres Dumai, AKBP Mohammad Kholid berharap KTL dapat menekan terjadinya Lakalantas dengan meningkatkan kesadaran berlalulintas. “Kampung Tertib Lalulintas menjadi pilot projek menekan angka kecelakaan," ucap Kapolres. Kasatlantas menambahkan, pihaknya menyosialisasikan KTL selama sepekan ke depan sebelum menerapkan razia.

Kerugian Lakalantas

Berdasarkan data Kemenhub RI, kurun 2020-2021, kerugian akibat Lakalantas di Tanah Air mencapai Rp 246 miliar. Kerugian tadi, seperti diungkap Sesditjen Perhubungan Darat, mencakup 117.913 korban luka ringan, 10.553 luka berat dan 25.266 meninggal dunia, dengan kasus Lakalantas sebanyak 103.645 kejadian.

Data Polri, di Tanah Air, setiap jam tiga orang meninggal dunia akibat Lakalantas. Sebanyak 61 persen akibat faktor manusia (human error), 9 persen akibat kendaraan dan 30 persen gegara faktor prasarana dan lingkungan.

Riset Indonesia Road Safety Partnership (IRSP), mengutip data RUNK, menyebut akibat Lakalantas di Tanah Air tahun 2010 kerugian material menembus 2,9-3,1 persen PDB. Sebab, 72 persen korban Lakalantas usia produktif 15-54 tahun. "Usia emas, (sebagian) di antaranya cacat tetap," beber Yugi Hartiman, Presiden IRSP.

(*)

Bagikan