Site icon angkaberita.id

Kepri Provinsi Terkaya Di Sumatera, Berkah COVID-19?

pada tahun 2015, kepri merupakan provinsi terkaya di Sumatera dengan pendapatan perkapita Rp 103 juta, secara nasional berada di urutan tiga besar, hanya kalah dari DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Jembatan Fisabilillah menghubungkan pulau batam dengan pulau rempang/foto via id.wikipedia.org

jembatan dompak menjadi ikon kota tanjungpinang, ibukota kepri/foto via pupr.kepri

Kepri Provinsi Terkaya Di Sumatera, Berkah COVID-19?

angkaberita.id - Seperti daerah lainnya di Sumatera, Kepri berjibaku menahan gempuran pandemi COVID-19. Kendati sempat babak belur, dengan ekonomi terjun bebas sepanjang 2020, Kepri berdasarkan data BPS mengacu PDRB per kapita tahun 2021 justru terbilang moncer pendapatan per kapita.

Bahkan, seperti dilansir Katadata, Kepri menjadi provinsi terkaya di Kepri tahun lalu. Data BPS, Kepri dibandingkan 9 provinsi lainnya di Bumi Swarnadwipa, mencatat PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp 130,13 juta.

Angka tadi dua kali lipat pendapatan penduduk secara nasional, sebesar Rp 62,24 juta per tahun. Riau menyusul di urutan kedua sebesar Rp 129,85 juta per tahun. Jambi bertengger di peringkat ketiga sebesar Rp 65,19 juta per tahun. Pendapatan ketiga provinsi tadi jauh di atas rerata pendapatan penduduk secara nasional.

Aceh tercatat provinsi termiskin di Sumatera, dengan pendapatan per kapita Rp 34,68 juta per tahun, atau setara 26,65 persen dari pendapatan penduduk Kepri, dan 55,72 persen dari rerata pendapatan per kapita penduduk secara nasional. Kepri dan Riau, untuk sebagian, selalu bersaing sejak dulu. Silih berganti keduanya mencatatkan sebagai provinsi terkaya di Sumatera.

Kepri merupakan provinsi pemekaran Riau. Sedangkan Riau hasil pemekaran provinsi Sumatera Tengah di tahun 1950-an. Kepri mengandalkan sektor industri, terutama dengan pembukaan industri Batam di tahun 1990-an.

Tahun 2018, berdasarkan data BPS, tiga sektor menopang perekonomian Kepri. Yakni, manufaktur dan pertambangan serta konstruksi. Belakangan sektor pariwisata dan jasa. Industri ekstraktif terkonsentrasi, dulu, terkonsentrasi ke pasir laut, bauksit, granit dan migas. Sedangkan Riau, sepenuhnya mengandalkan sektor migas dan perkebunan sawit. (*)

(*)

Bagikan
Exit mobile version