Wed. Apr 17th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

Singapura Longgarkan Kebijakan COVID-19, Luhut: Tak Perlu Latah. Sinyal No VTL?

2 min read

merlion demam via cnbcindonesia.com

Singapura Longgarkan Kebijakan COVID-19, Luhut: Tak Perlu Latah. Sinyal No VTL?

angkaberita.id - Berbagai kalangan di Kepri mendorong perubahan skema travel bubble menjadi VTL seiring kebijakan sepihak Singapura ke Nongsa-Lagoi per 25 Februari 2022 lewat laut. Meski kasus COVID-19 terus terjadi, Inggris dan Singapura justru membuka lebar pintu negerinya.

Namun Menko Luhut Pandjaitan justru melihat sebaliknya. Kata dia, seperti dilansir Kompas.com, Senin (21/2/2022), Indonesia tidak akan gegabah melonggarkan aturan pembatasan COVID-19 seperti Singapura. Dia tak menampik, sejumlah negara seperti Inggris, Denmark, Jerman dan Austria bersiap transisi pandemi ke endemi.

"Namun, kita tidak perlu latah ikut-ikutan seperti negara lain tersebut. Kita akan transisi secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut dengan berbasiskan data indikator kesehatan, ekonomi, dan dan sosial budaya, serta terus menerapkan prinsip kehati-hatian," tegas Luhut.

Katanya, keputusan itu berdasarkan hasil diskusi pemerintah dengan pakar kesehatan dan epidemiolog di Tanah Air. Selain itu, Luhut menegaskan, pemerintah juga mempelajari kondisi banyak negara untuk memahami, menganalisis, hingga menentukan langkah dan model terbaik melihat perkembangan situasi pandemi.

"Tadi malam panjang lebar diskusi hal ini dengan para pakar epidemiolog maupun kesehatan, untuk pada akhirnya kita sampai pada kesimpulan ini. Kami akan terus melakukan evaluasi mengenai status endemi," kata Luhut.

Dia menyatakan, pemerintah akan menggunakan prakondisi endemi sebagai pijakan mengubah dari pandemi ke endemi. Ada beberapa indikator terkait ke situ, seperti tingkat imunitas masyarakat tinggi dan tingkat kasus rendah berdasarkan indikator WHO.

Lalu kapasitas respon fasilitas kesehatan memadai dan menggunakan surveilans aktif, serta prakondisi tadi juga harus terjadi dalam rentang waktu cukup panjang dan sudah stabul atau konsisten. "Usulan konsep, kriteria, dan indikator pandemi ke endemi dari waktu ke waktu masih akan terus disempurnakan dengan para pakar dan ahli di bidangnya," kata Luhut.

Pekan ini, Singapura membuka pintu negaranya bagi WNI melalui pintu laut Batam dan Nongsa, masing-masing, 350 orang per pekan dibolehkan plesiran asal sudah vaksinasi lengkap. Setibanya di Singapura, juga cukup antigen saja. Namun, pada saat sama, meskipun telah membebaskan visa kunjungan dan karantina sejak 24 Januari, tak seorangpun WN Singapura plesiran travel bubble ke Nongsa dan Lagoi.

(*)

Bagikan