angkaberita.id

Setelah Pelabuhan Tanjung Pinggir, Selanjutnya Smart Port Kabil?

pelabuhan batuampar di batam/foto via mediaindonesia.com

Setelah Pelabuhan Tanjung Pinggir, Selanjutnya Smart Port Kabil?

angkaberita.id - Tekad pemerintahan Jokowi-Makruf mereposisi Batam agaknya bukan isapan jempol. Setelah menggarap Bandara Hang Nadim, dalam waktu dekat pemerintah juga menggeber pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir. Bahkan, Menko Luhut Pandjaitan mengklaim smart port berpintu keluar ke Singapura akan lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Saingi Singapura? Kendati tak terungkap, Dubes RI di Singapura di masa Presiden Abdurahman Wahid, itu agaknya ingin benar-benar menjadikan lokasi strategis Batam menjadi "tekanan" bagi Negeri Singa. Nantinya, seperti dilansir Katadata, dalam skenario Luhut, hanya ada dua pelabuhan utama di Batam.

Setelah Tanjung Pingir, berkonsep smart and green port, Kabil disebut-sebut menjadi calon lokasi pelabuhan kedua di FTZ Batam. Selain kawasan industri, perairan Kabil juga dekat terminal peti kemas Tanjung Sauh, titik krusial Jembatan Batam-Bintan. Dijadwalkan sehabis Lebaran, proyek jembatan pengerjaannya dimulai.

Konsolidasi ke situ telah dilakukan dengan menyatukan empat entitas BUMN pelabuhan di Tanah Air, Pelindo I-IV, menjadi PT Pelindo Indonesia tahun 2021. Dengan merger itu, Pelindo melesat menjadi satu dari sedikit pemain pelabuhan terbesar di dunia. Pelindo, untuk sebagian, juga BUMN tersehat di Tanah Air seiring terus prospeknya industri logistik ke depan.

Luhut saat ke Tanjung Pinggir, Batam, juga mengungkapkan alasan kepentingan logistik mendasari rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Pingir. Pemerintah katanya, menargetkan biaya logistik menjadi 17 persen, dari kini 23 persen. Rerata biaya logistik di negara lain sebesar 13 persen.

Dia mengungkapkan, pemerintah menargetkan tahun 2024 sekaligus saat Pelabuhan Tanjung Pinggir beroperasi, biaya logistik di Tanah Air turun menjadi 17 persen. "Kalau bisa lebih cepat," harap Luhut, Menko Maritim Dan Investasi, saat ke Batam mendampingi Presiden Jokowi akhir Januari 2022.

Di Batam, berdasarkan data, terdapat enam pelabuhan, gabungan pelabuhan penumpang dan bongkar muat peti kemas. Yakni, Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Nongsa Pura, Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan Kabil, dan Pelabuhan Telaga Punggur. “Nantinya pelabuhan di Tanjung Pinggir dibuat menjadi green and smart port,” janji Luhut.

Berdiri di atas areal seluas 94 hektare, Pelabuhan Tanjung Pinggir nantinya diintegrasikan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung, setelah diperluas menjadi 330 haktarer dengan kedalaman alur 40 meter. Sebagai gambaran, Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan bongkar muat tersibuk di Tanah Air, luasan arealnya 604 hektare.

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan, nantinya skema pembangunan pelabuhan tanpa melibatkan APBN, alias murni investasi pihak ketiga (businnes to business). “Kami regulator akan mengawal dan membuat timeline dan studi matang. Kita lakukan dengan tata kelola yang baik tetapi cepat. Kita harapkan sebelum 2024 pelabuhan ini sudah selesai dan sudah beroperasi,” janji Menhub.

Pelabuhan Batu Ampar nantinya akan menjadi pelabuhan kapal roro dan pelabuhan penumpang murni. Pemprov Kepri, termasuk BP Batam, bakal bakal menjadi tuan rumah dalam skenario itu. Apalagi, Kemenhub telah mengabulkan keinginan Pemprov Kepri mengelola labuh jangkar, bahkan memberikan tambahan perairan Kabil dan Tanjung Pinggir.

(*)

UPDATE: Sebelumnya Tertulis Luhut Mendampingi Presiden Jokowi Akhir Desember 2021, Seharusnya Akhir Januari 2022. Terima Kasih

Bagikan
Exit mobile version