Kongsi Hang Nadim, Incheon Ternyata Kalahkan Operator Bandara Swiss-Prancis!
angkaberita.id - Tak hanya berhasil merebut kepercayaan BP Batam, ikhtiar Incheon (IIAC) sejak 2015 hendak mengelola Bandara Hang Nadim juga terkabul setelah menyingkirkan perlawanan operator papan atas asal Swiss dan Prancis. Per Juni 2022, IIAC langsung tancap gas.
Seperti dilansir KoreaHerald, IIAC sukses mengandaskan impian Flughafen Zurich AG asal Swiss dan EGIS asal Prancis setelah sepakat membentuk konsorsium Bandara Hang Nadim, menggandeng AP I dan Wika. Selain dua operator bandara tadi, IIAC juga mengempaskan GMR, operator bandara asal India.
Selama 25 tahun ke depan, IIAC bertanggung jawab memasarkan dan mengembangkan Bandara Hang Nadim, setelah resmi berinvestasi ke perusahaan konsorsium sebesar 600 miliar Won, setara 503 juta USD, pada akhir Desember 2021.
"Kami akan berikan terbaik mempromosikan Bandara Hang Nadim, projek pengembangan dan pengelolaan pertama kami di luar negeri," janji Kim Kyung-wook, Presiden IIAC, saat itu. Nantinya, AP I menjadi pemegang saham mayoritas konsorsium, IIAC menguasai 30 persen, dan 19 persen selebihnya menjadi andil Wika.
Ketiganya juga memiliki tanggung jawab masing-masing. Tahun 2019, Bandara Hang Nadim tercatat melayani 4,54 juta penumpang dan kargo seberat 44.000 metrik ton. Lalu siapa dua operator Swiss dan Prancis pesaingnya?
Flughafen Zurich AG merupakan perseroan kelolaan canton Zurich, semacam BUMD di Kepri dan tercatat di bursa efek Swiss. Zurich merupakan kota sekaligus negara bagian terbesar di Swiss, istilahnya canton.
Sedangkan EGIS, dengan ratusan ribu pekerja tersebar di 120 negara, merupakan kelompok bisnis operator bandara di Prancis dengan klien utama, sebagian besar, bandara di Timur Tengah dan Afrika Utara, seperti Arab Saudi dan sebagainya. Selain pengembangan bandara, EGIS juga menyediakan jasa manajemen penerbangan, termasuk jasa navigasi.
(*)