angkaberita.id

Bikin Geleng-geleng Kepala, Heboh Curhat CPNS Tak Lulus Gegara Payudara!

seleksi cpns di tanah air selalu menyisakan kisah-kisah tak terlupakan, termasuk curhat seorang peserta cpns tak lulus gegara ukuran payudara/foto siedoo.com

Bikin Geleng-geleng Kepala, Heboh Curhat CPNS Tak Lulus Gegara Payudara!

angkaberita.id - Seleksi CPNS di Tanah Air selalu menyisakan kisah-kisah mengundang kontroversi. Selain temuan peserta CPNS kedapatan bawa jimat, juga kisah joki CPNS. Terbaru, heboh seorang CPNS curhat tak lulus lantaran ukuran payudara. Kenapa?

Seperti dilansir CNBC Indonesia, Rabu (2/2/2022), jagat twitter dihebohkan curhatan seorang peserta CPNS. Curhatnya viral lantaran penyebab dirinya tak lolos, di mata awam, bikin geleng-geleng kepala. Peserta bernama Dwiki Andoyo mengaku dirinya tak lolos CPNS lantaran keadaan fisik.

Kata dia, benti fisik di posisi CPNS diikutinya menjadi satu poin penilaian penting. "Di awal tahun ini diberikan pelajaran berharga dari salah satu seleksi pegawai negeri di suatu kementerian. Ternyata dalam menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri diperlukan postur yang sempurna dikarenakan mungkin dapat mempengaruhi performa kita dalam pekerjaan di kantor," tulis dia.

Padahal, dia mengaku nilai tertinggi dalam tes SKB di kementerian itu. Meskipun tinggi, dia tetap tak lulus gegara gagal di uji kesehatan umum dan jiwa. Karena itu, dia mengajukan sanggah dengan meminta penjelasan alasan tak lulus, khususnya soal kondisi fisik tadi. Kementerian dimaksud menjawab kelainan di payudara. Yakni, dinilai terlalu besar untuk ukuran laki-laki.

"Jawaban Sanggah: Hasil pemeriksaan kesehatan sebagai berikut; Pembesaran payudara laki-laki, kaki bentuk X 10 cm," tertulis di hasil tangkapan layar di unggah ke twitter. Terpisah, Kabiro Hukum dan Humas BKN, Satya Pratama mengatakan, sejumlah instansi memang mensyaratkan kebugaran jasmani.

"Begini, contohnya Kemhan, Kumham, dan Bakamla memang ada syarat kebugaran jasmani, termasuk postur tubuh. Hal ini dikarenakan, nantinya ada pelatihan dasar yang membutuhkan itu. Di Kemhan ada pelatihan dasar dan program bela negara, di Kumham (Sipir) ada pelatihan kesamaptaan, di Bakamla ada pelatihan dasar bekerjasama dengan TNI AL," jelas Satya.

(*)

Bagikan
Exit mobile version