Ainun, Kode Khusus Presiden Jokowi Ke PBNU?
angkaberita.id - Setelah memastikan pesantren juga mendapatkan dana abadi kepentingan pendidikan, Presiden Jokowi juga terang-terangan meminta pengurus PBNU memulangkan Ainun ke Tanah Air. Kode khusus Jokowi ke PBNU?
Ainun Najib, nama dimaksud Presiden, merupakan praktisi teknologi asal Gresik, Jawa Timur, dan kini bekerja di perusahaan teknologi di Singapura. Ainun, seperti ditulis CNBC Indonesia mengutip laman resmi NU, merupakan inisiator KawalCovid-19. Situs itu menjadi sumber rujukan pandemi COVID-19 di Tanah Air.
Kiprah Ainun di bidang sains dan teknologi sejak duduk SMA, dirinya menjadi bagian tim Olimpiade Informatika Asia Pasifik 2003. Selepas SMA, dia kuliah ke Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan teknik komputer. Lulus, dia bergabung ke IBM Singapura sebagai software enginer. Kini dia konsultan senior di sana.
Saat mengukuhkan kepengurusan PBNU 2022-2027 di Balikpapan, Kaltim, Senin (31/1/2022), Presiden mengajak NU memberikan ruang luas ke Generasi Z tampil. Apalagi banyak profesional NU di perusahaan IT hebat.
"Kaum muda NU yang aktif di creative industry, di fashion designer, di graphic designer, IT specialist, programmer, IT security expert, web developer, dan lain-lain. Ini harus diambil dan dimanfaatkan," kata Jokowi
Lanjut Presiden, perlu banyak naungan dan wadah kuat di PBNU mendukung inovasi itu. "NU perlu mempunyai sentra inkubator inovasi yang sangat efektif," pesan Jokowi.
Presiden lantas menceritakan anak muda NU dikenalnya, dan nama dimaksud Ainun. "Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak. Beliau ini kerja di Singapura. Sudah lama, 7 tahun lalu. Ngerjain ini, semuanya apa pun bisa. Namanya Mas Ainun Najib. Masih muda sekali, NU," kata Jokowi.
Namun, Jokowi memahami tantangan mengajak pulang Ainun membangun NU. "Di sana gajinya sangat tinggi sekali. Ini nanti tugasnya Pak Kiai. Kalau beliau yang bicara, digaji berapa pun bismillah pasti mau," ucap Jokowi.
Atmosfer Baru
Tak hanya soal Ainun, Presiden juga siap mendukung PBNU, termasuk jika memiliki rencana besar ke depan menjawab tantangan zaman. "Saya sudah siapkan. Enggak mungkin saya memberikan ke NU itu yang kecil-kecil. Saya pastikan yang gede. Sudah," janji Jokowi.
Janji serupa juga dilontarkan Presiden saat membuka Muktamar NU di Lampung, akhir Desember 2021. Bedanya, saat itu, soal pertambangan dan pertambangan. NU, di mata Presiden, dengan jemaat hingga 90 juta lebih di Tanah Air menyimpan potensi luar biasa bagi masa depan bangsa, terutama berkenaan dengan industri 4.0.
Gus Yahya, panggilan akrab Yahya C. Staquf, Ketum PBNU mengamini visi Presiden Jokowi. Selain menegaskan sikap politik NU ke depan, Gus Yahya juga menegaskan alasan PBNU berkantor di Kalimantan Timur.
Dia juga menyinggung soal pilihan Nusantara sebagai nama IKN nantinya. Kata dia, Nusantara tak ubahnya sinergi NU dan Santri dengan Pemerintah dan Rakyat. Seperti diketahui, Nusantara dan UU IKN sempat menjadi kontroversi. Bahkan, terakhir berujung masalah pidana.
(*)