angkaberita.id

COVID-19 Omicron Terdeteksi! Gimana Nasib Retreat Meeting Jokowi-BG Lee Di Lagoi?

pm singapura lee hsien loong/foto via inews.id

pandemi covid-19 agaknya terus menghantui dunia, terbaru dengan varian omicron/foto ilustrasi virus corona via kompas.com

COVID-19 Omicron Terdeteksi! Gimana Nasib Retreat Meeting Jokowi-BG Lee Di Lagoi?

angkaberita.id - Pandemi COVID-19 agaknya masih menghantui dunia, termasuk di Asia Tenggara. Terbaru, varian Omicron terdeteksi di Tanah Air. Seorang pekerja rumah sakit di Jakarta terinfeksi varian terbaru itu. Bahkan, telah 21 negara di Asia terjangkit Omicron.

Selain Indonesia, khusus Asia Tenggara, Omicron juga berjangkit di Singapura dan Malaysia. Kepri berbatasan langsung dengan dua negara itu. Padahal, ketiganya tengah bersiap membuka perjalanan wisata timbal balik dalam waktu dekat.

Khusus Indonesia-Singapura, bahkan akhir bulan ini, PM Lee Hsien Loong dan Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu di Lagoi, Bintan, melanjutkan retreat meeting agenda bilateral tahunan sejak 2016. Lanjutkah? Belum ada penjelasan resmi.

Namun, seperti dilansir CNA beberapa waktu lalu, keduanya dikabarkan bakal membahas sejumlah isu krusial bersifat bilateral, termasuk travel corridor arrangement (TCA) melalui jalur laut. Seorang pejabat Bintan, dalam satu kesempatan pekan lalu, mengaku belum mendengar koordinasi persiapan pertemuan itu.

Pada saat sama, seperti dilansir Katadata, Jumat (17/12/2021) mengutip laporan GISAID, hingga 17 Desember 2021 tercatat 182 kasus COVID-19 varian Omicron di 21 negara Asia, dengan sebaran terbanyak di Israel. Di Asia Tenggara, kasus Omicron juga terdeteksi di Thailand, Filipina dan Kamboja.

Secara global, laporan GISAID, terdapat 67 negara terjangkit, dengan total 7.330 kasus. Presiden Jokowi meminta warga tidak panik, meskipun tetap waspada. Presiden juga meminta semua pemangku kepentingan bahu membahu agar tak terjadi penularan lokal, dengan mempertahankan kasus rendah.

Mendagri langsung menginstruksikan kepala daerah di Tanah Air, termasuk Kepri, menuntaskan vaksinasi hingga akhir tahun 2021. Mendagri juga membekali Pemda dengan sejumlah kebijakan, termasuk mengizinkan pemanfaatkan dana CSR bagi kepentingan percepatan vaksinasi di daerah.

(*)

Bagikan
Exit mobile version