Jago Ajarkan APBN, Guru Natuna Juara Nasional Lomba Kemenkeu!
angkaberita.id - Jangan pernah anggap guru di tapal batas Kepri, termasuk Natuna, tak paham cara mengurus APBD. Terbukti, seorang guru di SMAN 1 Bunguran menembus lomba edukasi APBN Kemenkeu RI. Tak main-main, sang guru meraih juara dua nasional dalam kompetisi itu.
Menkeu Sri Mulyani bahkan memuji kecakapan mereka, dan tak menyangka justru tak sedikit juara justru bukan berlatar belakang keuangan. Juara pertama seorang guru bahasa Arab di Pangkep, Sulawesi Selatan. Sedangkan Rina Hotma A.R. Siahaan, guru ekonomi di Natuna meraih juara kedua.
Kepri bahkan pantas berbangga, sebab sejawat Rina dari Batam masuk 10 besar. Sumarni, guru matematika di SMAN 19 juara kelima dalam kompetisi dengan peserta dari sekujur negeri itu. Di Sumatera, prestasi dua guru Natuna dan Batam hanya disaingi guru di Aceh dan Sumatera Utara, masing-masing, peringkat 8 dan 10 besar nasional.
Hebatnya lagi, sebagian besar pemenang guru perempuan, dengan mata pelajaran terentang matematika hingga fisika, meskipun sebagian besar juara berkompetensi mengampu pelajaran ekonomi dan turunannya.
"Kemarin saya bertemu Pak M Maulana Arif, seorang guru bahasa Arab dari sekolah Pangkep, Sulawesi Selatan. Pak Maulana sungguh istimewa karena menjadi juara pertama lomba mengajar APBN 2021 tingkat guru dengan membuat video edukasi pendek bertemakan APBN. Hebat ya, guru bahasa Arab bisa mengajar APBN!," tulis Menkeu Sri Mulyani di akun Instagram, seperti dilansir detikcom, Minggu (28/11/2021).
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Kemenkeu mengadakan lomba mengajar APBN 2021 tingkat guru SMA sederajat di Tanah Air. Peserta diharuskan mengunggah video mengajar mereka ke youtube dan instagram masing-masing. Menkeu mengaku dia senang karena guru terus memiliki keinginan belajar dan berkembang, termasuk urusan APBN.
Menurut Sri, edukasi dini soal pentingnya keuangan negara kepada peserta didik penting. Bahkan, dia mengaku mendapatkan perspektif langsung dari pengguna di sekolah, semisal soal penyaluran dana BOS. Perspektif itu penting bagi penyempurnaan mekanisme penyaluran dari pusat ke daerah.
Nurfitriana semisal, kepada Menkeu menyampaikan inovasi Kemendikbud dan Kemenkeu dalam menyalurkan dana BOS ke rekening sekolah dapat membantu sekolah dan guru terkait kepastian dan ketepatan penyaluran dana. Kemenkeu perlu umpan balik itu. Sebab, alokasi dana BOS di APBN bukan kecil. "Bahagia mendengarnya!" tulis Menkeu.
Tercatat, APBN 2021 mengalokasikan Rp 62,9 triliun. Lalu tunjangan profesi guru ASN sebesar Rp 55,4 triliun dan tunjangan profesi guru non PNS sebesar Rp 11,5 triliun. Dari Yosep Tetelepta, guru matematika di Maluku, Menkeu mendapatkan testimoni betapa mengurus keuangan negara lebih rumit dibanding mengajar matematika.
"Saya senang para guru terus mau berkembang dan mengikuti pengetahuan baru termasuk materi APBN #uangkita sehingga bisa memberikan edukasi sejak dini bagi para murid memahami mengenai Keuangan Negara, instrumen penting untuk mencapai cita-cita berbangsa dan bernegara Indonesia," kata Menteri Sri, seperti dilansir KompasTV.
Kata dia, membagi pengetahuan dan informasi benar serta akurat mengenai keuangan negara dan APBN kepada masyarakat bagian dari akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara.
(*)