Soal Pariwisata (Kepri), Menteri Sandiaga Tantang KDH Izinkan Anak Usia Di Bawah 12 Tahun

gubernur ansar/foto via kepri.bpk.go.id

Soal Pariwisata (Kepri), Menteri Sandiaga Tantang KDH Izinkan Anak Usia Di Bawah 12 Tahun

angkaberita.id - Lantaran belum jadi sasaran vaksinasi massal, anak usia di bawah 12 tahun selama pandemi COVID-19, benar-benar menjadi "anak bawang" dalam segala urusan, termasuk di Kepri. Kecuali alasan tertentu, hingga kini mereka belum diperbolehkan bepergian ke luar daerah.

Gubernur Ansar dalam surat edaran terbaru, meskipun Kepri telah PPKM Level 1, masih tetap melarang mereka bepergian ke luar daerah, termasuk antar daerah dalam provinsi. Pertimbangan kesehatan menjadi alasan utama, termasuk saat memprioritaskan sekolah tatap muka di Kepri, saat itu, hanya jenjang SMP-SMA saja.

Namun, seiring tekad membuka wisata Kepri bagi wisatawan dalam negeri, dibanding menunggu travel bubble tak jelas dengan Singapura, pernyataan Menpar Sandiaga di Yogyakarta, untuk sebagian, seperti menjadi ujian bagi kebijakan dramatis Gubernur Ansar di sektor pariwisata di Bumi Segantang Lada. Kenapa?

Sebab, Sandiaga akhirnya menyerah dan memberikan lampu hijau bagi Pemda mendiskresi kebijakan pengunjung wisata berusia di bawah 12 tahun. Sandiaga berdalih, destinasi wisata identik dengan keluarga. Jika anak tidak diperbolehkan, wisatawan dengan sendirinya balik kanan.

"Kami berikan diskresi untuk ayah dan ibunya yang sudah divaksin full," kata Sandi, seperti dilansir detikcom, Jumat (8/10/2021) di Yogyakarta. Dia menegaskan, diskresi diberikan kepada Pemda. Sebab, tanpa memasukkan mereka, sulit bagi destinasi wisata menarik kunjungan.

"Bapak-bapak di pemerintah daerah bisa memberikan diskresi ini, karena wisata ini identik dengan wisata keluarga. Tanpa memasukkan anak-anak usia di bawah 12 tahun tentunya akan sangat sulit," kata Sandiaga. Meski demikian, protokol kesehatan tetap menjadi kewajiban, termasuk pemakaian aplikasi PeduliLindungi.

Di Yogya, Sandiaga mendengar curhat pengelola Gembiraloka Zoo. Mereka terpaksa hanya buka Sabtu-Minggu karena larangan pengunjung di bawah usia 12 tahun. Gara-gara larangan itu, banyak pengunjung memilih membatalkan kunjungan.

Skenario Kepri

Setelah sejumlah rencana-rencana kebijakan ekonomi tertahan, seperti labuh jangkar dan lelang Jembatan Batam-Bintan serta travel bubble Kepri-Singapura, Gubernur Ansar akhirnya realistis dengan mengandalkan status PPKM Level 1 di Kepri sebagai modal penggerak perekonomian.

Kepri bersiap membuka wisata MICE dengan melobi ke pusat meminta pelonggaran sejumlah pembatasan akibat COVID-19, terutama kebijakan soal transportasi. "(Peniadaan PCR Test) suratnya sudah diteken dan kita kirimkan hari ini," ungkap Ansar, Senin (4/10/2020). Dia meminta nantinya cukup Rapid Antigen sebagai penggantinya.

Begitu juga perjalanan dalam Kepri, dengan kapal, Ansar juga meniadakan kewajiban itu bagi penumpang telah tervaksinasi COVID-19 tuntas. Sebelumnya, Kadispar Buralimar juga memastikan Kepri bersiap membuka wisata MICE. Dispar melalui Pemprov juga melobi ke pusat agar Kementerian dan lembaga sederajat menggelar acara di Kepri.

Selain menawarkan promo diskon spesial, melalui skema staycation, Kepri juga melengkapi itenari wisatanya dengan atraksi khas dan unggulan, seperti wisata mangrove, snorkeling dan menyelam (diving). "Wisatawan nusantara adalah target kita," tegas Buralimar, Kepala Dispar Kepri, Senin (4/10/2021) per WA.

Selain tamu dalam negeri, Dispar juga mendorong OPD dan atau Pemda di Kepri mengadakan acara secara lokal saja, alias tidak bepergian ke daerah lain. Menteri Sandiaga memberikan lampu hijau ikhtiar Kepri itu. Kata dia, terpenting perhatikan titik-titik krusial wisata MICE dengan tetap protokol kesehatan ketat. “Perhatikan titik-titik kritis kegiatan indoor,” pesan Sandiaga.

(*)

Bagikan