angkaberita.id

Jalur Reni Bagi Misni, (Bukan) Kejutan Sekdaprov Kepri?

kepala dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kepri, misni/foto angkaberita/marwah

misni, satu dari tiga nama lolos seleksi calon sekdaprov kepri bakal mengikuti jejak reni yusneli, kini kepala bp2rd, jika akhirnya menjadi sekdaprov kepri, meski dengan status berbeda. berdasarkan catatan, misni dan reni pernah menjabat opd sama di pemprov kepri/foto via batamnews

Jalur Reni Bagi Misni, (Bukan) Kejutan Sekdaprov Kepri?

angkaberita.id - Hasil seleksi calon Sekdaprov Kepri anti klimaks? Tanpa terdengar turun rekomendasi KASN, Jumat (8/10/2021) tiba-tiba Pansel mengamini kabar beredar tiga nama lolos seleksi Sekdaprov Kepri. Kabar itu seperti menegaskan pernyataan Gubernur Ansar, Rabu (6/10/2021), dia telah mengirimkan nama pilihan ke Presiden Jokowi melalui Mendagri.

Di luar perkiraan publik, meski bukan kejutan, tentu saja masuknya Misni, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kepri. Dia bakal bersaing dengan Adi Prihantara, Sekda Bintan dan Sardison, Kepala Dinas PMD Dukcapil Kepri. Jika Misni nantinya lolos menjadi Sekdaprov, Kepri kembali mencatatkan sejarah.

Sebelumnya Kepri juga mencatatkan sejumlah sejarah kepemerintahan. Yakni, kepala daerah terbanyak dalam satu periode, yakni enam kepala daerah (KDH) rentang 2016-2021. Mulai HM Sani, Nurdin Basirun, Isdianto, Bahtiar, Arif Fadillah dan Suhajar Diantoro. Bahtiar dan Suhajar berstatus pejabat dari Kemendagri.

Sebelumnya Isdianto juga menorehkan sejarah, menjadi adik beradik menjadi kepala daerah di Kepri. Isdianto adalah adik kandung HM Sani, Gubernur Kepri dua periode sejak 2010. Isdianto juga menjadi satu-satunya kepala daerah tanpa bertarung di Pilkada.

Nah, jika Misni akhirnya menjadi pilihan Gubernur Ansar, dia akan mengikuti jejak Reni Yusneli, Penjabat Sekdaprov Kepri tahun 2016, meski dengan status Sekdaprov definitif. Mungkinkah? Secara teori, jawabnya mungkin. Karena namanya lolos tiga besar seleksi selama beberapa pekan terakhir, sejak awal September 2021.

Selangkah lagi, Misni akan menjadi birokrat karir pemuncak di Pemprov Kepri. Dengan sejumlah pejabat Pemprov Kepri dikabarkan segera pensiun dalam waktu beberapa bulan ke depan, dan sinyal Gubernur Ansar kembali merotasi kabinet, seperti diberitakan Batam Pos edisi cetak, Sabtu (9/10/2021), termasuk melelang jabatan, peluang Misni bertahan di eselon dua Pemprov Kepri terhitung belum redup.

Selain terhitung jauh dari usia pensiun, Misni sepertinya bakal mengikuti jejak Reni, sama-sama pernah di Dinas Pemberdayaan Perempuan (DP3A). Jika tak jadi Sekdprov, bukan mustahil menjabat Kepala BP2RD. Jikapun tidak, kursi Kepala Dinas PMD Dukcapil, bakal menjadi tantangan masuk akal Misni.

Apalagi tupoksi dinas, kini diduduki Sardison, beririsan dengan DP3A, yakni mengurus demografi. Bedanya, satu kependudukan dan satunya keluarga berencana. Jika begitu skenarionya, untuk sebagian, dapat disebut jalur Reni bagi Misni tak berlebihan. Apalagi, Gubernur Ansar diyakini juga berkepentingan mempertahankan sejumlah pejabat perempuan demi kebijakan pengarusutamaan gender (gender mainstreaming).

Kabar baiknya, kini dua perempuan menjadi andalan Gubernur Ansar di urusan keuangan, yakni Reni BP2RD dan Venni BPKAD, masing-masing, bendahara pemasukkan dan bendahara pengeluaran. Keduanya, saat ini, juga menjadi kepercayaan Ansar.

Terbukti, skema pemutihan pajak kendaraan rintisan Reni terus menjadi andalan PAD Pemprov Kepri sejak 2018, tahun Reni terpilih lelang jabatan di masa Gubernur Nurdin Basirun. Bahkan, tahun ini diperpanjang hingga akhir November 2021, meskipun pemasukan pajak melampaui target.

Sedangkan Venni Detiawati menjadi pengawal Ansar urusan aset dan penataan Dompak, demi mimpi besar Ansar menjadikan pulau seluas 900 hektare, itu menjadi penjuru revitalisasi Tanjungpinang, ibukota Pemprov Kepri. Saat ini, berdasarkan data, terdapat empat pejabat perempuan di Pemprov Kepri, tiga di antaranya menakhodai OPD di luar Setdaprov Kepri.

(*)

Bagikan
Exit mobile version