Sat. Apr 20th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

Peta Pangan Kepri, Kenapa Jadi Pekerjaan Rumah Bagi Rika Azmi?

2 min read

rika azmi (dua dari kiri) saat pelantikan pejabat hasil lelang jabatan di gedung daerah, pekan lalu/foto via hariankepri.com

Peta Pangan Kepri, Kenapa Jadi Pekerjaan Rumah Bagi Rika Azmi?

angkaberita.id - Pekerjaan rumah sudah menanti Rika Azmi. Tangan kanan Gubernur Ansar Ahmad di urusan pangan dan ketahanan pangan di Kepri. Selain rentan ketahanan pangan, berdasarkan skor pola pangan harapan (PPH) di Tanah Air, Kepri juga terbilang semenjana kualitas pangan warganya.

Skor Kepri 84,4 persen, jauh berada di bawah Jambi dan Sumatera Selatan, dua daerah di Sumatera dalam 10 provinsi tertinggi skor PPH di Tanah Air. Kepri berada di urutan 16-17 bersama Riau, sama-sama skor 84,4. Kian tinggi skor berarti konsumsi pangan warga makin beragam dan bergizi seimbang.

Setidaknya itulah kesimpulan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan). Seperti dilansir Katadata, skor PPH Indonesia tahun 2020 sebesar 86,3, turun 1,82 persen dibandingkan tahun 2019, yakni 87.9 persen. PPH merupakan indikator mengukur kualitas konsumsi pangan masyarakat.

Jika skor PPH semakin mendekati 100, artinya konsumsi pangan masyarakat kian beragam dan bergizi seimbang. Siapa tertinggi? Provinsi Yogyakarta tertinggi di Tanah Air, tahun lalu mencatat 94,3. Jumlah konsumsi energi di Kota Gudeg mencapai 2.147 kkal per kapita setiap hari (kkal/kap/hari) atau 102,2 persen dari angka kecukupan energi (AKE) sebesar 2.100 kkal/kap/hari.

Bali berada di posisi kedua dengan skor PPH 91,6. Nusa Tenggara Barat (NTB) menyusul keduanya, PPPH sebesar 91,3. Sedangkan tetangganya, Nusa Tenggara Timur (NTT) justru skor PPH terendah di Tanah Air, yakni 67,9. Artinya, konsumsi energi daerah tapal batas dengan Timor Timur, itu hanya sebesar 1.948 kkal/kap/hari atau 92,8 persen dari AKE.

Belum lama ini, Gubernur Kepri melantik Rika Azmi menjadi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Kesehatan Hewan. Lulusan IPB terpilih melalui proses lelang jabatan. Tahun lalu, di masa Gubernur Isdianto, dia juga ikut lelang jabatan. Namun garis tangannya belum gayung bersambut.

(*)

Bagikan