angkaberita.id

COVID-19: Januari-Juni 2021, Lebih Banyak Akta Kematian Dibanding Akta Kelahiran

pada tahun 2015, kepri merupakan provinsi terkaya di Sumatera dengan pendapatan perkapita Rp 103 juta, secara nasional berada di urutan tiga besar, hanya kalah dari DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Jembatan Fisabilillah menghubungkan pulau batam dengan pulau rempang/foto via id.wikipedia.org

selama januari-juni 2021, jawa masih menjadi konsentrasi sebaran penduduk di tanah air. namun selama covid-19, ditjen kependudukan dan pencatatan sipil pada periode sama lebih banyak menerbitkan akta kematian dibanding akta kelahiran/foto laduni.id

COVID-19: Januari-Juni 2021, Lebih Banyak Akta Kematian Dibanding Akta Kelahiran

angkaberita.id - Kabupaten/kota di Jawa masih menjadi konsentrasi jumlah penduduk di Tanah Air. Sebanyak 56,01 persen, penduduk Indonesia berdiam di Jawa. Berdasarkan data Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, jumlah penduduk di Tanah Air per 30 Juni 2021, sebanyak 272,23 juta jiwa.

Terdiri 137,52 juta jiwa berjenis kelamin laki-laki, dan 134,71 juta orang berjenis kelamin perempuan. Jumlah itu bertambah 879 ribu jiwa dibanding akhir Desember 2020, sebanyak 171,35 juta jiwa. Jawa Timur provinsi terbanyak penduduk di Tanah Air, yakni 47,59 juta jiwa. Yakni, 24,11 juta laki-laki dan 23,48 juta perempuan.

Seperti dilansir Katadata, Kalimantan Utara provinsi paling sedikit penduduk, yakni 692,24 ribu jiwa. Terdiri laki-laki sebanyak 362,13 ribu jiwa, dan perempuan 330,1 ribu jiwa perempuan. Kalimantan Utara provinsi ke-34 di Tanah Air, alias provinsi termuda.

Jawa konsentrasi penduduk, yakni 56,01 persen. Sumater menyusul sebanyak 21,67 persen, sebagian di antaranya berdomisili di Kepri. Kalimantan sebanyak 6,14 persen, dan 7,42 tersebar di Sulawesi. Bali dan Nusa Tenggara menyusul selanjutnya, yakni 5,57 persen. Terakhir, Papua dan Maluku mengekor, masing-masing, 2,02 persen dan 1,17 persen.

Berdasarkan data sama, Bogor kabupaten/kota terbanyak penduduk, yakni 5,19 juta jiwa. Sedangkan Supiori dan Biak merupakan kabupaten/kota paling sedikit populasinya, yakni 24,18 ribu jiwa.

Nah, sepanjang periode Januari-Juni 2021 terjadi perpindahan penduduk sebanyak 3,21 juta jiwa pindah datang dari dan ke suatu daerah. Pada periode sama, tercatat sebanyak 376.610 penerbitan akta kelahiran dan 619.672 akta kematian.

Bagaimana dengan Kepri? Berdasarkan data Dinas PMD Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kepri, per 30 Juni 2021 penduduk Kepri bertambah sebanyak 22.099 jiwa. Sebagian besar terkonsentrasi di Batam.

Data sama juga mencatat kali pertama jumlah penduduk perempuan di Kepri tembus sejuta jiwa. Bahkan, secara sex ratio, jumlah laki-laki per 100 ribu penduduk pria di Kepri cenderung mengecil. Dalam perspektif demografi, itu menggambarkan potensi elektoral kaum perempuan di Kepri.

(*)

Bagikan
Exit mobile version