angkaberita.id

COVID-19: Gubernur Ansar Melobi Vaksin Ke Menteri, Menkes: Habiskan Dulu Stok!

menkes budi gunadi sadikin/foto dok kemenkes via liputan6.com

gubernur kepri melobi menkes budi gunadi sadikin meminta tambahan vaksin covid-19 di bumi segantang lada, selasa (24/8/2021)/foto ist via detikcom.

COVID-19: Gubernur Ansar Melobi Vaksin Ke Menteri, Menkes: Habiskan Dulu Stok!

angkaberita.id - Khawatir kehabisan stok vaksinasi COVID-19 dosis kedua, sejumlah daerah mengeluhkan pasokan ke pusat. Bahkan, sebagian kepala daerah melobi langsung ke Menkes, termasuk Gubernur Ansar. Hasilnya? Menkes, meneruskan instruksi Presiden Jokowi, meminta daerah menghabiskan dulu stok vaksin keperluan vaksinasi dosis pertama.

Menkes mengingatkan daerah tak perlu menahan stok vaksin demi mempercepat vaksinasi dosis pertama. Selain kebijakan stok vaksin, termasuk distribusi dosis pertama dan kedua, berada di pemerintah pusat. Menkes juga memastikan dalam dua pekan ke depan daerah mendapatkan pasokan vaksin tambahan.

"Atas arahan Bapak Presiden, kita menegaskan daerah tidak perlu menahan stok vaksin. Pakai saja semuanya sesuai arahan,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, seperti dilansir Katadata, Selasa (24/8/2021). Menkes mengaku sejumlah Pemda menahan stok demi mengamankan pemberian dosis kedua.

Padahal Kemenkes sudah meminta daerah menghabiskan stok tersedia. “Pemerintah daerah tidak usah khawatir, kami pasti akan kirimkan vaksin cukup banyak ke daerah-daerah minggu ini dan minggu depan,” jani Budi. Karena itu, Menkes meminta Pemda segera mendistribusikan vaksin ke titik distribusi terakhir di kabupaten/kota.

Meski demikian, Menkes mengaku terdapat sejumlah daerah stok vaksin memang kurang. Sebagian akibat distribusi lambat dari provinsi ke kabupaten/kota. “Nah, pengiriman dari provinsi sampai ke kabupaten/kota kadang berbeda-beda. Ada yang sampai satu hari, ada yang sampai satu pekan,” kata Budi.

Kemenkes lanjut Budi, kini menyimpan 25 juta dosis vaksin COVID-19 sebagai stok di sejumlah daerah. Nah, kewenangan mengatur alokasi vaksin untuk kebutuhan penyuntikan dosis pertama dan kedua ada di pemerintah pusat. "Manajemen stoknya dilakukan di pusat," tegas Budi.

Per 23 Agustus 2021, data Kemenkes RI, stok vaksin tersedia sebanyak 130 juta dosis. Sebanyak 116 juta dosis di antaranya telah didistribusikan ke daerah. "(Sebanyak) 8,1 juta sedang bersiap untuk dikirimkan,” ungkap Plt. Dirjen Farmalkes Kemenkes, Arianti Anaya. Untuk bulan September, pemerintah akan menerima 80,7 juta dosis vaksin.

Dengan begitu, stok mencukupi guna percepatan vaksinasi sebanyak dua juta suntik per hari. Sehingga Pemda dapat segera memanfaatkan stok vaksin tersedia segera disalurkan ke warga dalam vaksinasi massal. Secara nasional, jumlah penerima vaksin per 23 Agustus 2021, mencapai 58 juta orang dosis pertama.

Nah, pemerintah menargetkan akhir Agustus mencapai angka 100 juta orang penerima vaksinasi dosis pertama, termasuk di Kepri. Soal distribusi vaksin juga sempat menjadi pergunjingan di Kepri menyusul desakan Walikota Rudi ke Pemprov segera mendistribusikan tambahan pasokan vaksin ke Batam.

Tekanan menguat seiring lampu hijau pusat melalui SKB 4 Menteri mengizinkan pembejaran tatap muka (PTM) alias membuka sekolah secara terbatas. Sebab, berdasarkan data, konsentrasi guru dan peserta didik terbanyak di Batam.

Tak ingin mengambil risiko, Walikota Rudi berkoar akan terus menunda PTM, termasuk SMA/SMK sederajat, jika belum tuntas vaksinasi COVID-19 di kalangan pelajar. Meskipun kebijakan SMA/SMK sederajat merupakan kewenangan Pemprov Kepri.

(*)

Bagikan
Exit mobile version