angkaberita.id

COVID-19 Dikte Jam Layanan Nasabah, BCA Tutup Sebagian Kantor Cabang

bank bca terpaksa menutup sementara operasional sejumlah kantor cabang di jabodetabek seiring melejitnya kasus covid-19. di daerah bank bca juga menyesuaikan jam operasional sesuai situasi pandemi setempat/foto via makassar.tribunnews.com

COVID-19 Dikte Jam Layanan Nasabah, BCA Tutup Sebagian Kantor Cabang

angkaberita.id – Bank BCA dikabarkan menutup sementara sebagian kantor cabang di Jabodetabek menyusul peningkatan kasus COVID-19 selama beberapa hari terakhir. BCA juga meyesuaikan jam operasional layanan sesuai dengan situasi COVID-19 masing-masing daerah.

Kasus COVID-19 di Tanah Air belum mereda, bahkan mencatatkan rekor penambahan tertinggi, Minggu (27/6/2021) sebanyak 21.342 positif dalam sehari. Sejauh ini, kasus COVID-19 di Tanah Air tercatat menembus lebih 2 juta kasus, dengan sejumlah rumah sakit di sejumlah daerah kritis akibat membludaknya pasien.

Data Kemenkes RI, Selasa (29/6/2021), kasus COVID-19 sebanyak 2,156 juta. EVP Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA, Hera F Haryn mengatakan pihaknya berkomitmen memprioritaskan kesehatan, keamanan dan kenyamanan karyawan, nasabah, mitra kerja, serta masyarakat.

"Sehubungan meningkatnya kasus positif COVID-19 di beberapa daerah di Indonesia dan kebijakan PPKM Mikro, sebagai langkah penanggulangan, BCA menyatakan dukungan penuh atas kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, regulator, dan otoritas perbankan dalam rangka memutus rantai pandemi," kata Hera, seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (30/6/2021).

BCA memutuskan penyesuaian kebijakan operasionak kantor cabang per 28 Juni kemarin, dengan penutupan sejumlah Kaca di Jabodetabek dengan tetap mengutamakan nasabah. Jam operasional di kantor cabang di Tanah Air juga disesuaikan dengan situasi setempat. Pasar langsung merespon kabar itu.

Data BEI, saham BBCA ditutup minus 0,17 persen di Rp 30.225/saham, dengan nilai transaksi Rp 325 miliar dan volume perdagangan 10,74 juta saham. Sepekan terakhir, akumulasi saham bank milik orang terkaya di Tanah Air, itu telah terkoreksi 4,65 persen. Meski demikian, kapitalisasi pasarnya masih terbesar di BEI, yakni Rp 745 triliun. (*)

Bagikan
Exit mobile version