angkaberita.id

COVID-19: Persiapan Vaksinasi Anak-anak, Kemenkes Pertimbangkan Pfizer-Sinovac

seiring rencana pembelajaran tatap muka mulai juli 2021, kemenkes mempertimbangkan vaksinasi anak-anak usia sekolah memakai pfizer dan sinovac. kemenkes tengah persiapan prosesnya, sebelum uji klinis termasuk mempelajari skenario efek sampingnya/foto via hariansib.com

COVID-19: Persiapan Vaksinasi Anak-anak, Kemenkes Pertimbangkan Pfizer-Sinovac

angkaberita.id - Kemenkes tengah mempertimbangkan vaksiansi anak-anak usia 2-17 tahun seiring rencana pembelajaran tatap muka dan melonjaknya kasus COVID-19 pada kelompok usia itu. Kemenkes berencana memakai vaksin Pfizer dan Sinovac.

Kini, seperti dilansir Katadata, Kemenkes dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) tengah mengkaji skenarionya. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, dua vaksin tadi telah memiliki izin penggunaan darurat (EUA). "Sinovac untuk anak usia 3 sampai 17 tahun, dan satu lagi Pfizer untuk umur 2 hingga 17 tahun," kata Budi, Jumat (25/6/2021).

Selain membahasnya dengan ITAGI, Kemenkes juga mempertimbangkan pendapat dari negara lain terkait rencana itu, terutama prosesur vaksinasi di kelompok usia itu. "Sehingga dapat memberikan keputusan komprehensif berdasarkan kebijakan di negara lain dan data ilmiah kesehatan EUA," kata Menkes.

courtesy by katadata

Hingga sejauh ini, vaksinasi belum menyentuh anak-anak. Pemerintah tengah mengkajinya seiring kebijakan pembelajaran tatap muka per Juli 2021. Pemerintah belum bisa memastikan pemakaian Sinovac, Pfizer, dan Astrazeneca. Karena vaksin itu baru direkomendasikan ke warga usia 16 tahun ke atas.

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Yogi Prawira mengatakan, anak-anak selalu menjadi kelompok paling akhir mendapat vaksinasi. “Karena mereka mengalami efek samping. Yang kami khawatirkan adalah efek jangka panjangnya, tumbuh kembang dia,” kata Yogi.

Nah, menurutnya, isu keamanan sangat krusial dalam vaksinasi anak-anak. Pihaknya mendorong pemerintah memastikan dulu vaksinasi pada orang dewasa tidak menimbulkan efek samping parah. Dia menambahkan, di sejumlah negara proses uji klinis ke anak-anak hingga usia remaja telah dilakukan. Di sini, baru persiapan pengujiannya.

Bagaimana di Kepri? Belum ada kebijakan resmi dari Pemprov Kepri. Namun di Tanjungpinang, Dinas Pendidikan belum bisa memastikan pembelajaran tatap muka. Pihak IDI sendiri merekomendasikan vaksinasi murid sebelum memulai pembelajaran tatap muka. Dinkes Kepri memastikan, stok vaksin tersedia di Kepri tinggal Sinovac. Selain Sinovac, Kepri juga mendapatkan AstraZeneca.

(*)

Bagikan
Exit mobile version