Bukan Ganjar-Anies, Kenapa Ketum Golkar Kunci Peta Pilpres 2024?
angkaberita.id- Bukan Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo, Ketum Golkar, Airlangga Hartarto diam-diam masuk radar bursa Pilpres 2024, setidaknya berpotensi menjadi king maker dalam hajatan politik tanpa petahana itu. Lembaga survei LSI Denny JA mengonfirmasi kondisi itu.
Dalam riset mereka, Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto menjadi kunci penentu peta bursa Pilpres tiga tahun mendatang. "Ada tiga king atau queen maker dalam Pilpres 2024. Karena mereka sudah mengantongi minimal 3/4 tiket atau tiket penuh," ungkap Adjie Alfaraby, Peneliti Senior LSI Denny JA, seperti dilansir detikcom, Kamis (17/6/2021).
Megawati Ketum PDIP, Prabowo Subianto Ketum Gerindra, dan Airlangga Hartarto Ketum Golkar. Berdasarkan kursi di DPR, PDIP menguasai 128 kursi (19,33 persen), Golkar 85 kursi (12,31 persen), dan Gerindra 78 (12,5 persen). Menurut Adjie, hanya PDIP parpol tak perlu koalisi mengusung calon, sesuai syarat 20 persen kursi DPR.
Sedangkan Golkar dan Gerindra, keduanya seperti memegang tiga per empat tiket pencalonan Pilpres, alias harus berkoalisi. Menurut Adjie, meskipun PDIP dapat mencalonkan sendirian, namun Megawati kemungkinan tak maju di 2024. LSI melihat ada kecenderungan Mega ingin menjadi queen maker. "Saat ini, kecenderungannya menjadi tokoh bangsa atau ibu bangsa," jelas Adjie.
Sedangkan Airlangga, menurut Adjie, dengan kursi terbesar kedua di DPR, berpeluang besar maju dengan koalisi ke Pilpres 2024. "Menjadi Capres maupun Cawapres," sebut Adjie. Pun, Gerindra dengan Prabowo. Dia berpeluang maju Pilpres menggantikan periode pemerintahan Jokowi. Karena dua kali Capres, kata Adjie, kemungkinan Prabowo King Maker, dengan status Capres. Beda dengan Airlangga, dia berpeluang di Wapres.
Berdasarkan survei LSI Denny JA, tiga nama teratas dengan elektabilitas tertinggi di bursa Pilpres 2024, ialah Prabowo, Ganjar dan Anies, masing-masing, sebesar 23,5%, 15,5% dan 13,8%. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuisioner, metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden di 34 provinsi, selama 27 Mei-4 Juni 2021, dengan margin of error 2,9 persen.
(*)