angkaberita.id

COVID-19: Varian Baru Ancam Anak-anak, 7 Cara Hindari Penularan Pada Bayi

anda ingin mengetahui apakah indera pendengaran sang jabang bayi normal, kenali dari refleks moro-nya/foto shutterstocks/braedostock via merdeka.com

infeksi virus corona, khususnya varian baru (voc) mengancam keselamatan anak usia di bawah lima tahun. orangtua perlu memahami cara menghindari penularan covid-19 ke buah hati mereka/foto ilustrasi antara/jojon via katadata.co.id

COVID-19: Varian Baru Ancam Anak-anak, 7 Cara Hindari Penularan Pada Bayi

angkaberita.id - Kasus COVID-19 pada anak-anak bukannya sedikit. Namun vaksinasi memang direkomendasikan kepada mereka berusia 12 tahun ke atas. Sedangkan di Tanah Air, vaksinasi menyasar warga berusia 18 tahun ke atas. Lalu bagaimana agar virus corona tidak menginfeksi bayi berusia dua tahun?

Sebab, anak di bawah usia dua tahun juga terbilang rentang Terkena COVID-19. Bahkan, badan kesehatan Amerika Serikat (CDC) tidak menganjurkan bayi usia itu tidak mengenakan masker atau face shield pelindung wajah mencegah penularan melalui droplets. Karena, seperti ditulis Katadata, kedua alat itu dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

“Sementara ketika bayi bergerak, pelindung wajah dan masker berpotensi menghalangi hidung dan mulut mereka atau menyebabkan tali pengikat mencekik,” tulis CDC dalam situs resminya, Kamis (13/5/2021). CDC menulis, vaksinasi dianjurkan pada anak berusia 12 tahun ke atas.

Nah, bagaimana menghindari penularan ke mereka? Para orangtua balita dapat memperhatikan sejumlah rekomendasi berikut ini:

Pertama, menghindari membawa anak di kerumunan dan ruangan berventilasi tertutup.

Kedua, menjauhkan anak dari orang yang sedang sakit.

Ketiga, mencuci tangan sesering mungkin ketika kembali dari luar rumah, sebelum menyentuh anak, sebelum menyusui, dan ketika menyiapkan botol susu atau makanan.

Keempat, rajin membersihkan permukaan dan benda yang sering disentuh.

Kelima, biasakan untuk tidak menyentuh area mata, hidung, dan mulut.

Keenam, gunakan masker di rumah jika sedang sakit dan batasi kontak dengan anak hingga gejala berhenti.

Terakhir, jika membawa anak keluar rumah dengan gendongan bayi, letakkan selimut di atas gendongan. Pastikan selimut tidak menyentuh bayi dan bersihkan gendongan atau kereta dorong ketika tiba di rumah.

Data Satgas COVID-19 menulis, terdapat 229.079 kasus COVID-19 pada anak per 8 Juni 2021, terdiri 52.482 kasus pada anak usia 0-5 tahun, dan 176.597 kasus di rentang usia 6-18 tahun. Angka kematian mencapai 620 jiwa, usia 0-tahun sebanyak 292 jiwa, dan usia 6 hingga 18 tahun, sebanyak 328 jiwa.

Khusus di Amerika Serikat, mengutip laporan The American Academy of Pediatrics, hingga 3 Juni 2021, kasus COVID-19 pada anak hampir mencapai 4 juta orang sejak awal pandemi. Sebanyak 16.281 kasus COVID-19 anak dilaporkan sejak 27 Mei, dengan andil kasus secara nasional 14,1 persen COVID-19 di Negeri Paman Sam.

Artinya, penularan COVID-19 di anak-anak terbilang mengkhawatirkan, terlebih dengan berjangkitnya varian baru COVID-19 (VOC) dari Inggris, India dan Afrika Selatan.

(*)

Bagikan
Exit mobile version