angkaberita.id

COVID-19: Singapura Panik, Terjadi Lonjakan Kasus Klaster Pegawai Imigrasi Bandara

merlion, ikon singapura. selain merupakan negara berpendapatan perkapita tertinggi di dunia, singapura juga surganya pajak orang kaya di dunia/foto via singaporetravellers.info

bentang pertahanan pandemi covid-19 singapura jebol setelah tujuh bulan terakhir landai kasus baru. lonjakan kasus baru terjadi di klaster rumah sakit dan pegawai imigrasi bandara changi/ foto ilustrasi virus corona via kompas.com

COVID-19: Singapura Panik, Terjadi Lonjakan Kasus Klaster Pegawai Imigrasi Bandara

angkaberita.id – Upaya Singapura mengendalikan pandemi COVID-19 buyar. Setelah tujuh bulan terakhir kasus melandai, beberapa hari terakhir terjadi lonjakan kasus baru. Pemerintah Singapura panik dan mengultimatum warganya.

Seperti dilansir CNBC Indonesia, pemerintah mendesak warganya mengurangi keluyuran sosial. Bahkan, mereka berjanji menindak tegas setiap pembangkang seiring lonjakan kasus baru pada Kamis pekan lalu. Kasus itu merupakan lonjakan kasus baru di komunitas lokal tertinggi selama tujuh bulan terakhir.

“Kita harus siap secara mental bahwa jika situasinya tidak membaik, dan malah terus memburuk dalam beberapa hari mendatang, maka kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih keras,” tegas Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong, dikutip Reuters.

Singapura membagi kasus COVID dalam tiga kategori, yakni kasus impor, kaus pekerja migran dan kasus komunitas alias lokal. Laporan Channel News Asia, hingga Minggu (2/5/2021), keseluruhan tercatat 39 kasus baru, termasuk 25 kasus impor dan 14 kasus komunitas.

Kasus penularan lokal, Singapura dua kluster besar, yakni klaster RS Tan Tock Seng dan klaster pegawai imigrasi Bandara Changi. Di RS Tan Tock Seng, hingga Sabtu pekan lalu, teridentifikasi 16 kasus baru, termasuk staf dan pasien rumah sakit.

Kasus bermula dari seorang perawat. Padahal, dia telah mendapatkan vaksinasi penuh alias dua dosis vaksinasi COVID-19. Namun perawawat itu mengalami gejalar COVID-19 pekan lalu. Sedangkan klaster Bandara Changi, teridentifikasi tujuh kasus baru.

Mereka satu keluarga, termasuk balita usia tiga tahun. Nah, anggota keluarga pegawai imigrasi disebut, pertama terinfeksi sebelum menular ke lainnya. (*)

Bagikan
Exit mobile version