angkaberita.id

COVID-19: Mengintip Harga Tiga Vaksin Gotong Royong, Apa Plus Minusnya?

benarkah pandemi covid-19 merupakan wabah perkotaan?/foto ilustrasi virus corona via kompas.com

penampakan vaksin sinopharm pabikan china. bersama sputnik pabrikan rusia dan cansino pabrikan china, sinopharm menjadi bagian vaksin gotong royong alias vaksinasi mandiri/foto antara/reuters/akhtar soomro

COVID-19: Mengintip Harga Tiga Vaksin Gotong Royong, Apa Plus Minusnya?

angkaberita.id – Pemerintah menerima kedatangan vaksin Sinopharm pengiriman perdana. Bersama Sputnik dan CanSino, vaksin Sinopharm menjadi bagian vaksinasi gotong royong alias vaksinasi mandiri. Sehingga di Tanah Air, terdapat lima vaksin COVID-19.

Dua lainnya, yakni vaksin Sinovac dan AstraZeneca peruntukkan vaksinasi massal dengan biaya tanggungan pemerintah. Kedatangan vaksin pabrikan China, itu mengisi kekosongan pasokan seiring terhentinya pasokan dari India.

Sehingga vaksinasi massal, terutama di bulan April, berjalan sedikit tersendat, termasuk di Kepri. Kecuali Natuna stok vaksin AstraZeneca di kabupaten/kota habis terpakai. Di Batam, seluruh stok vaksin bahkan habis akhir pekan ini, baik AstraZeneca maupun Sinovac.

Pemerintah memastikan, Jumat (30/4/2021) kemarin, vaksin Sinopharm pabrikan Tiongkok pengiriman perdana telah tiba. PT Kimia Farma bertugas mendistribusikan sebagai bagian program Vaksin Gotong Royong alias program vaksinasi mandiri.

BPOM RI memerlukan waktu 2-3 hari pengecekan sebelum penerbitan izin edar (lot release). BPOM akan mengawasi pendistribusian hingga ke konsumen. Sebab, vaksin Sinophram tergolong produk rantai dingin dengan keharusan terjaga dalam suhu 2-8 derajat celcius.

Lantaran vaksin Sinopharm merupakan produk rantai dingin. Pengecekan terus menerus hingga vaksin tiba di lokasi akhir sebelum vaksinasi. Berkoordinasi dengan Kemenkes, BPOM juga mengantipasi KIPI saat vaksinasi nantinya.

“Bila dirasakan ada efek samping yang dikhawatirkan, laporkan pada Dinas Kesehatan setempat atau BPOM,” ujar Penny Lukito, Kepala BPOM RI, seperti dilansir Katadata, Sabtu (1/5/2021).

Dirut Kimia Farma, Verdi Budidarmo vaksin Sinophram secara khasiat, mutu dan keamanan menunjukkan hasil baik. “Sudah diteliti dan dilakukan analisa oleh BPOM sehingga layak Sinopharm dapatkan izin penggunaan darurat,” kata Verdi.

Disebut tingkat kemanjuran vaksin ini 78 persen, dan telah masuk studi klinis fase III di UEA dan sejumlah negara dengan pengguna 42 ribu orang. Persentase pembentukan antibodis etelah 14 hari penyuntikkan kedua sebesar 99,52 persen, dan 100 persen pada Lansia.

Sedangkan laporan KIPI diklaim kecil. “Sangat kecil sekitar 0,01%. Sangat jarang,” ujar Verdi. Gejala KIPI paling sering nyeri otot dan diare, lali sakit kepala, masing-masing, 33 persen dan 12 persen.

Tiga Merek Vaksin

Ada tiga merek program vaksin mandiri, yakni Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V. Sinopharm akan mengirimkan vaksin sebanyak 15 juta dosis secara bertahap.

Pengirimannya dimulai pada akhir April 2021 dan terus berlanjut hingga kuartal IV-2021. Covid-19 merek Sputnik V, pasokannya diperkirakan mencapai 20 juta dosis.

Pada tahap awal, ada lima juta dosis vaksin Sputnik V yang akan dikirim mulai April hingga Juli 2021. Sedangkan, vaksin merek CanSino yang akan dikirim ke Indonesia sebanyak lima juta dosis.

Rinciannya, 3 juta dosis vaksin dikirim pada Juli-September 2021, sedangkan 2 juta dosis sisanya pada kuartal IV-2021. Berbeda dengan dua vaksin lainnya, CanSino asal China itu hanya memerlukan satu kali suntikan.

(*)

Bagikan
Exit mobile version