angkaberita.id

Peta Dukungan Kapolri Pilihan Jokowi Di DPR, Kenapa Golkar-Gerindra Pasang Badan?

kabareskrim komjen listyo sigit prabowo calon kapolri pilihan presiden jokowi/foto dokumentasi divisi humas mabes polri via tribunnews.com

Peta Dukungan Kapolri Pilihan Jokowi Di DPR, Kenapa Golkar-Gerindra Pasang Badan?

angkaberita.id – Presiden Jokowi resmi mengajukan Kabareskrim, Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri kepada DPR, pekan lalu. Rabu (20/1/2021) besok, DPR menggelar uji kepatutan dan kelayakan. Lalu bagaimana peta dukungan Kapolri pilihan Jokowi di DPR?

Berkaca pada pengajuan empat calon Kapolri sebelumnya DPR selalu menyetujui calon pilihan Presiden Jokowi. Termasuk calon Kapolri Budi Gunawan, meskipun akhirnya Presiden Jokowi mengajukan Tito Karnavian sebagai calon baru menyusul kegaduhan Mabes Polri dengan KPK.

Kondisi serupa, diyakini, juga terjadi pada pengajuan calon Kapolri Listyo, ajudan Presiden Jokowi setelah memenangi Pilpres 2014. Apalagi sekarang, koalisi Parpol pengusung Presiden Jokowi di Pilpres 2019 menguasai parlemen, dengan menyisakan PKS dan Partai Demokrat di kubu oposisi.

Dengan kondisi itu, persetujuan Komjen Listyo menjadi Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis dari DPR tinggal menunggu waktu. Ketua DPR, Puan Maharani berjanji menuntaskan prosesnya paling lama 20 hari kerja di Senayan.

Tantangan Listyo justru mengendalikan dinamika internal Mabes Polri, seperti Kapolri Jenderal Tito Karnavian dulu, lantaran dirinya melewati sejumlah senior angkatan di Akpol. Termasuk dorongan publik agar ada perubahan di kinerja Mabes Polri.

Apalagi, seperti ditengarai IPW dalam banyak kesempatan, internal Mabes Polri selama pencalonan Kapolri terbelah dalam sejumlah kubu. Novel Baswedan, penyidik KPK dalam cuitan di twitter seperti mengamini sinyalemen IPW itu. Bahkan, kata Baswedan, satu kubu sama lain saling menyandera lantaran beda kepentingan.

Listyo agaknya menyadari kondisi itu, dengan turun sowan ke sejumlah Kapolri pendahulunya. Kesolidan internal diperlukan demi merespon kompleksitas dinamika tantangan kepolisian ke depan, sebagai aparat keamanan sekaligus penegak hukum di Tanah Air, termasuk sumbatan keorganisasian akibat surplus perwira menengah setingkat Kombes, bahkan perwira tinggi non job.

Kalangan DPR meyakini Komjen Listyo mampu menyiasati tantangan itu, bahkan sebagian di antara mereka percaya jenderal kalem kelahiran Ambon, itu telah membuktikan kapasitasnya dengan mengungkap sejumlah kasus besar tanpa banyak gembar-gembor ke media, seperti penangkapan buron terpidana korupsi Djoko Tjandra.

Detikcom dalam laporannya menulis, sembilan fraksi di DPR diyakini bakal menyetujui pencalonan Listyo menjabat Kapolri. Bahkan, di mata PDIP, Listyo merupakan aset terbaik Polri. “(Pencalonan Listyo) merupakan keputusan terbaik,” kata Arteria Dahlan, politikus PDIP.

Apalagi, Arteria menambahkan, dibanding empat sejawatnya, Presiden Jokowi lebih mengenal dekat Listyo sejak menjabat ajudan, dan jauh sebelumnya sejak menjabat Kapolresta Surakarta di masa Jokowi Walikota Solo.

Politisi PPP, Arsul Sani menghormati keputusan Presiden Jokowi. “Selama ini, kami di PPP juga berkomunikasi baik dengan Komjen LSP (Listyo Sigit Prabowo),” ungkap Sani. Listyo disebutnya jenderal terbuka dengan pandangan pihak lain. Karena itu, dia meyakini kesenjangan angkatan dan senioritas di kepolisian bukan masalah bagi jenderal pendiam itu.

Partai Demokrat, melalui Hinca Panjaitan Ketua Dewan Kehormatan, berharap Kapolri baru membawa gagasan besar perubahan di Mabes Polri. “Posisi Fraksi Partai Demokrat di Komisi III menyambut baik nama beliau untuk kita dengarkan pikiran dan gagasannya ke depan,” kata Hinca.

PKS melalui Nasir Djamil menganggap, secara formal, pencalonan Kabareskrim telah memenuhi syarat formal, meskipun polanya sama persis dengan penunjukkan Kapolri Tito Karnavian. “(Pencalonan) tidak menggunakan pola urut kacang (berdasarkan angkatan Akpol,” kata pentolan PKS asal Aceh itu.

PKB berkeyakinan Presiden Jokowi memilih Listyo demi memastikan vaksinasi COVID-19 dan pemulihan ekonomi di masa pandemi berlangsung sesuai harapan. “Pak Listyo memiliki leadership untuk mengemban tanggung jawab itu,” kata Faisol Reza, Ketua Komisi VI DPR dari PKB itu.

Bagaimana dengan Nasdem? Nasdem juga percaya, dengan rekam jejak karir selama ini, Kabareskrim dapat membawa Polri menjadi institusi profesional, modern dan terpercaya. Taufik Basari, politisi Nasdem memuji keberhasilan Kabareskrim menangkap buron Djoko Tjandra. “Bekerja dengan senyap namun terukur dan tepat. Beliau juga tidak ragu mencopot dua jenderal terkait kasus itu,” puji dia.

Golkar bahkan lebih lugas. Golkar bakal mendukung pencalonan Komjen Listyo. “Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintah mendukung semua kebijakan atau keputusan yang diambil Presiden (Jokowi),” kata Adies Kadir, Ketua Mahkamah Partai Golkar.

Seperti Golkar, Gerindra juga blak-blakan bakal mengawal pencalonan Listyo menjadi Kapolri. “Gerindra sebagai partai nasionalis serta partai pendukung pemerintah akan mengawal proses penunjukan Kapolri ini sampai dengan selesai,” janji Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Senada PAN, “Kita akan dukung sepenuhnya keinginan Bapak Presiden. Siapa pun pilihan Presiden, itulah yang terbaik untuk bangsa dan negara,” kata Andi Pangeran Khaerul Saleh, Ketua DPP PAN.

(*)

Bagikan
Exit mobile version