angkaberita.id

Donald Trump Tumbang, Demokrat Kuasai Amerika Serikat Berkat Koalisi Jurnalis-Agamawan

gara-gara perdana menteri tak berminat mendiskusikan soal rencananya membeli greenland, presiden amerika serikat donald trump membatalkan pertemuannya dengan pm denmark/foto via youtube.com

presiden barack obama (kiri) dan joe biden, sang wapres. kini joe biden bakal berkuasa selama empat tahun ke depan sekaligus memastikan partai demokrat mengendalikan kekuasaan amerika serikat selama empat tahun ke depan/foto patrick smith/getty images via people.com

Donald Trump Tumbang, Demokrat Kuasai Amerika Serikat Berkat Koalisi Jurnalis-Agamawan

angkaberita.id – Peta politik Negeri Paman Sam agaknya bakal berubah selama empat tahun ke depan, persisnya setelah Joe Biden resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat pada 21 Januari mendatang. Selain hadirnya vaksin COVID-19, juga beralihnya kekuasaan senat federal ke kubu Demokrat.

Kepastian itu menyusul unggulnya Jon Ossoff dan Raphael Warnock, masing-masing, jurnalis dan pendeta dalam pemilihan ulang senat di Georgia, negara bagian ujung selatan Amerika Serikat. Terpilihnya Jon dan Raphael sekaligus menjadikan keduanya sebagai senator Amerika Serikat termuda dan senator berkulit hitam pertama dari Georgia, negara pendukung segregasi rasial di tahun 1960-an.

Keduanya, masing-masing, mengalahkan calon Republik dan berlatar belakang pengusaha kaya. Kini, dengan dua kursi tambahan Jon dan Raphael, peta senat menjadi imbang 50-50 kursi, dengan Wapres Kamala Harris menjadi penentu voting (tie breaker) sekaligus melempar Mitch McConell, Ketua mayoritas senat ke kubu oposisi.

McConell, sebelum berkuasa sehabis Pemilu sela 2014, dikenal anti Presiden Barrack Obama. Bahkan, dia berjanji tugas pertamanya di senat ialah memastikan Obama, bos Joe Biden selama delapan tahun berkuasa di Gedung Putih, hanya menjadi presiden satu periode.

Namun, senator Kentucky itu gagal, bahkan upanya menjegal Obamacare juga berkali-kali kandas di Mahkamah Agung. Namun berkuasanya Donald Trump, selama empat tahun terakhir, menjadi kesuksesan politikus Katolik paling berpengaruh di Negeri Paman Sam, setelah Joe Biden, presiden terpilih dan Nancy Pelosi, Ketua DPR Amerika Serikat.

Koalisi keduanya sukses menjadikan hakim konservatif menguasai mayoritas di bangku persidangan Mahkamah Agung. Duet Trump-McConell bahkan sukses mendudukkan tiga hakim konservatif sehingga keseimbangan suara mejadi 6-3, dengan 3 hakim Mahkamah Agung berhaluan liberal.

Namun, dengan dua wakil Georgia ke Senat Amerika Serikat dari kubu Demokrat, Presiden Joe Biden diyakini bakal lebih mulus menjalankan agenda progresifnya, termasuk menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) bulanan sebesar 2.000 dolar per kepala keluarga di sana.

Meskipun Trump mendukung BLT itu, namun senat di bawah kendali McConell menolak dan bertahan di angka 600 dolar per bulan. Naiknya Jon dan Raphael, bisa dikata, berkat kampanye mendukung BLT di masa pandemi COVID-19. Keduanya mendukung BLT per warga sebesar 2.000 dolar, sedangkan rivalnya tidak antusias dengan isu itu.

Kini, tugas mereka ke depan memastikan peralihan kekuasaan ke tangan Demokrat dari Trump berjalan aman dan mulus. Apalagi, selama empat tahun ke depan, kecuali Mahkamah Agung, kubu Demokrat bakal menguasai eksekutif dan legislatif, dengan Joe Biden di Gedung Putih, serta Nancy Pelocy dan Chuck Schumer di Capitol, alias Gedung Konggres, gabungan DPR dan Senat. (*)

Bagikan
Exit mobile version