Pilkada Di Kepri (5): Pilgub Mengerucut, Inikah Calon Parpol Oposisi Di DPRD Kepri?
angkaberita.id – Secara teori, 10 parpol berkursi di DPRD Kepri pengusung paslon di Pilgub berpotensi menjadi partai oposisi begitu KPU resmi menetapkan pemenang kontestasi pada 9 Desember mendatang. Hanya konfigurasi parpolnya tidak bisa dipastikan, meskipun bisa diprediksi petanya lantaran tergantung dinamika paska Pilgub mendatang.
Kini, waktu tiga paslon Pilgub Kepri memaksimalkan kampanye memikat calon pemilih tinggal hitungan pekan saja. Selama itu, publik disuguhi informasi berisi puja-puji kepada paslon dari masing-masing kubu pendukung. Masing-masing kubu berusaha memposisikan paslon mereka sebagai terbaik.
Efektifkah? Tidak mudah menjawabnya. Namun dua persoalan sudah pasti menanti, siapapun nantinya pemenang Pilgub Kepri tahun 2020, yakni persoalan ekonomi dan pandemi COVID-19. Terus bertambahnya kasus COVID-19 di Kepri, dan kian terpuruknya perekonomian Kepri bakal menjadi oposisi pertama dan utama calon gubernur ke-5 di Kepri.
Sedangkan tantangan terdekat masing-masing paslon ialah meyakinkan para pendukungnya datang mencoblos ke TPS. Tantangan setelah terpilih, selain isu ekonomi dan pandemi COVID-19, tentu saja menjalankan roda pemerintahan Kepri dengan DPRD. Tak seperti tiga tantangan sebelumnya, soal oposisi di DPRD Kepri relatif dapat terpetakan potensi kesulitannya.
Berdasarkan data KPU, peta dukungan 10 parpol berkursi di DPRD Kepri tersebar ke tiga paslon. Saat pendaftaran, pasangan Ansar-Marlin didukung 4 parpol dengan jumlah kursi di DPRD sebanyak 17 dari 45 kursi. Pasangan Soerya-Iman sebanyak 15 kursi dari tiga parpol. Sedangkan pasangan Isdianto-Suryani sebanyak 13 kursi juga dari tiga parpol.
(*)