angkaberita.id

Arab Saudi Resmi Buka Umrah Per 1 November, Ini Syarat Utamanya

pelaksanaan ibadah haji di tanah suci selama pandemi covid-19, jamaah memakai masker pelindung dan menjaga jarak sosial melakukan Tawaf mengelilingi Kabah dengan pengaturan jarak Jumat (31/7/2020)/foto ANTARA FOTO/REUTERS/SAUDI PRESS AGENCY/HANDOUT /PRAS/CF via katadata.co.id

Arab Saudi Resmi Buka Umrah Per 1 November, Ini Syarat Utamanya

angkaberita.id – Per 1 November mendatang, Arab Saudi membuka layanan umrah setelah terhenti sementara akibat pandemi COVID-19. Tahap awal, per 4 Oktober, pemerintah membukan umrah khusus jamaah dari jazirah Arab. Sebulan kemudian, umrah terbuka buat seluruh jamaah dari dunia, dengan syarat negaranya dianggap aman dari COVID-19.

Seperti dilansir Katadata mengutip Antara, Kemendagri Arab Saudi mengumumkan kabari itu, Selasa (22/9/2020) waktu setempat, melalui kantor berita resmi SPA. Kendati membuka, namun pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah kunjungan ke Masjid Nabawi. Tahap pertama, maksimal jamaah umrah 6.000 orang per hari, setara 30 persen kapasitas normal 20.000 orang.

Tahapan kedua, secara bertahapa pada 18 Oktober kapasitas harian ditambah menjadi 75 persen kapasitas normal. Tahap ketiga pada November mendatang, kapasitasnya maksimal per hari 20.000 orang, termasuk kunjungan ke Masjid Nabawi. Berbeda dengan umrah, layanan haji tahunan di Arab Saudi di luar pandemi mengumpulkan sekitar tiga juta orang dari penjuru dunia.

Namun, tahun ini haji hanya dibuka terbatas jamaah dari jazirah Arab saja. Jika haji dibatasi kuota per negara, jamaah umrah tidak dibatasi termasuk dari tanah air. Data Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), jumlah jamaah umrah tanah air periode 2017-2018 mencapai lebih dari 1 juta orang.

Tahun 2019, berdasarkan data penerbitan visa kunjungan umrah, periode 31 Agustus-20 Desember 2019, Arab Saudi menerbitkan 2.371.441 visa, dengan jamaah umrah dari tanah air kedua terbanyak, yakni 443.879 visa.

Selain minyak bumi, haji dan umrah menjadi sumber pendapatan asli Negeri Raja Saud itu, sebesar 12 miliar dolar Amerika, atau setara Rp 177 triliun per tahun. Arab Saudi sendiri bukannya steril dari pandemi COVID-19. Hingga 22 September, tercatat 330.798 orang, dengan kematian sebanyak 4.542 jiwa. (*)

Bagikan
Exit mobile version