angkaberita.id

Peta Konflik Pilkada, Mabes Polri: Batam Kategori Sangat Rawan. Ini Pemicunya

mabes polri merilis peta kerawanan konflik pilkada serentak. berdasarkan hasil pemetaan hingga september, batam termasuk sangat rawan konflik pilkada berdasarkan kajian dari berbagai aspek, termasuk ancaman pandemi covid-19/foto via detik.com

Peta Konflik Pilkada, Mabes Polri: Batam Kategori Sangat Rawan. Ini Pemicunya

angkaberita.id – Selain ancaman pandemi COVID-19, hajatan Pilkada di Kepri khususnya Batam juga dinilai memiliki kerawanan tinggi dibanding empat daerah lainnya. Kendati demikian, Kepri secara umum termasuk provinsi kurang rawan konflik Pilkada.

Kesimpulan itu merupakan hasil pemetaan sementara dari Mabes Polri, dalam kajiannya Medan dan Batam merupakan dua kota peserta Pilkada di Sumatera berkategori sangat rawan konflik Pilkada berdasarkan indeks potensi kerawanan (IPK). Terdapat 17 variabel dan 118 indikator terbagi dalam lima dimensi dalam analisis pengukuran itu, termasuk soal KPU dan Bawaslu.

Seperti dilansir CNN Indonesia, hanya dua daerah itu kategori sangat rawan di tanah air, dari keseluruhan 270 daerah penyelenggaran Pilkada, termasuk 9 Provinsi. Selebihnya termasuk kurang rawan, kota seperti Binjai, Ternate, Palu, Pematangsiantar, Makassar, Samarinda, Kepulauan Tidore, Sungai Penuh, Tangerang Selatan, dan Balikpapan.

Sedangkan kabupaten antara lain Mamuju, Tapanuli Selatan, Nabire, Manokwari, Dompu, Pegunungan Bintang, Supiori, dan Nias Selatan. Di level provinsi, hanya dua rawan dan kurang rawan. Kategori rawan yakni Jambi, Bengkulu, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Utara. Kurang rawan di antaranya Provinsi Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kepulaun Riau dan Sulawesi Utara.

“Ini (pemetaan Polri) masih dinamis. Oktober masih pasti ada perubahan,” kata Irjen Imam Sugianto, Asisten Kapolri Bidang Operasi, Rabu (16/9/2020). Sebelumnya Kabiro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, pemetaan menggunakan sejumlah instrumen pengukuran dalam mendeteksi tingkat kerawanan wilayah itu. Pemetaan telah melewati proses perhitungan secara masak dari berbagai sumber.

Selain peta wilayah konflik Pilkada, Mabes Polri juga merilis peta kerawanan TPS di hari pemungutan suara pada 9 Desember mendatang. Polri juga menyiapkan skenario pengamanan TPS berdasarkan level kerawanannya. Sedikitnya 5.113 TPS termasuk sangat sangat rawan, dengan pengamanan melibatkan 2 personel per satu TPS.

“Kategori sangat rawan sebanyak 5.113 TPS dengan kekuatan pengamanan 2 personel 1 TPS,” kata Brigjen Awi, Selasa (8/9/2020). Kemudian ada juga TPS kategori khusus, sebanyak 732 dengan pengamanan 2 personel setiap TPS. Kemudian 34.863 TPS kategori rawan, dengan pengamanan 2 personel per 2 TPS.

Selebihnya, sebanyak 266.220 TPS kategori aman dengan pengamanan 2 personel setiap 10 TPS. “Total sebanyak 137.729 personel yang akan disiagakan untuk mengamankan 300.152 TPS,” ujar Awi. “Jumlah personel yang dilibatkan sesuai dengan karakteristik kerawanan masing-masing wilayah,” jelasnya.

Terpisah, Rabu (16/9/2020), KPU Kepri merilis daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pilgub sebanyak 1.163.557 pemilih, terdiri 582.523 laki-laki dan 581.034 perempuan. Dengan jumlah TPS sebanyak 4.054, dan tersebar di 76 kecamatan dan 417 kelurahan/desa. Pemilih dan konsentrasi TPS terbanyak berada di Batam, dengan Kecamatan Batam Kota tercatat terbanyak calon pemilih dan jumlah TPS-nya. Yakni, 584.691 dengan jumlah TPS sebanyak 2.175.

Berbeda dengan daerah lain, Pilkada Batam bakal terpusat pada dua isu krusial, yakni pemulihan ekonomi Batam sekaligus status sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional, dengan kata lain pengelolaan BP Batam, dan penanggulangan krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19. (*)

(*)

UPDATE: Perbaikan Infografis Berjudul “Menuju Penguasaan BP Batam?”, Versi Awal Tak Tercantum Data Parpol Nasdem Dan Golkar Di Koalisi Parpol Rudi-Amsakar. Terima Kasih.

Bagikan
Exit mobile version