Diam-diam Pemilik TikTok Sensor Konten Anti China Di Tanah Air, Begini Modusnya

pemilik tiktok dikabarkan menghapus konten anti china di aplikasi agregasi berita di tanah air/foto ilustrasi via kompas.com

Diam-diam Pemilik TikTok Sensor Konten Anti China Di Tanah Air, Begini Modusnya

angkaberita.id – Diam-diam ByteDance, pemilik aplikasi TikTok di China, menyensor konten dianggap kritik terhadap pemerintah China pada aplikasi agregatir berita di Indonesia, seperti Baca Berita alias BaBe. Disebut, kebijakan itu dilakukan sejak 2018 lalu melalui moderator lokal.

Seperti dilansir CNBC Indonesia mengutip laporan Reuters berdasar enam sumber, moderator lokal tadi diinstruksikan tim ByteDance menghapus artikel negatif tentang China di laman aplikasi BaBe. ByteDance membeli BaBe di 2018. Berbarengan pelarangan TikTok saat itu, terkait isu konten pornografi dan penistaan.

Nah, setelah membeli penuh BaBe, ByteDance menyusun pedoman moderasi menggunakan bantuan kecerdasan buatan guna mengumpulkan ratusan berita dari media di Indonesia. Aturan moderasi disusun kantor pusat di Beijing.

“Moderator BaBe diberitahu untuk tidak menerbitkan artikel apapun tentang larangan TikTok saat negosiasi dengan pemerintah (RI) berlangsung,” tulis Reuters mengutip sumber itu, Jumat (14/8/2020). Di bawah pedoman itu, artikel media mitra BaBe dianggap kritik terhadap pemerintah China tidak akan dipublikasikan ulang, bahkan dihapus dari aplikasi.

Dalam laporannya, Reuters menulis, artilek yang dihapus terkait seperti kata kunci “Tiananmen”. Kata merujuk peristiwa berdarah di Lapangan Tiananmen di China pada 1989, yakni aksi unju rasa pro demokrasi di Negeri Panda itu. “Kata kunci Mao Zedong juga dihapus,” tulis Reuters mengutip sumbernya.

Kondisi serupa juga berlaku pada ketegangan Indonesia dengan China soal Laut China Selatan. Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan karena kapal nelayan China dan pengawal pantai (KPLP) China masuk ke laut Natuna awal Januari lalu. “Mereka menginginkan nada gembira non-politik untuk aplikasi tersebut,” kata seorang sumber Reuters.

Namun pedoman moderasi berubah pertengahan tahun 2020. BaBe membantah klaim itu, dan menegaskan telah memoderasi konten sesuai pedoman komunitas serta sesuai dengan hukum di tanah air. Meski demikian, sebelum membuat pendekatan baru lebih lokal, BaBe disebut memiliki sejumlah pedoman tersendiri berkenaan filosofi negara asal ByteDance.

kejadian ikonik dalam peristiwa tiananmen di china tahun 1989 via cnn

BaBe menyatakan, pihaknya pada 2019 telah membangun dan memberdayakan tim moderasi lokal membuat keputusan sesuai dengan pasar lokal. Pedomana ditudingkan Reuters berdasarkan sumbernya, klaim BaBe dalam pernyataan bantahannya kepada Reuters, “Pedoman ini (sesuai diklaim Reuters) diganti pada 2019,”

Terpisah, ByteDance di Beijing tak menerbitkan pernyataan tambahan, begutu juga Kemenlu China dan regulator internet di Negeri Panda itu, Cyberspace Administration of China (CAC).

Dengan penduduk sebanyak 270 juta jiwa lebih, setengah di antaranya berusia 30 tahun, Indonesia menjadi pasar menggiurkan ByteDance. Reuters mengungkapkan, BaBe memiliki lebih 8 juta pengguna aktif bulanan, sebanyak 30 juta unggahan hingga akhir 2019. (*)

UPDATE: Penambahan Infografis Perusahaan Pemilik TikTok Dan Video Ilustrasi

Bagikan