angkaberita.id

Hari Bendera Di Musim COVID-19: Kenapa Bintang Paling Banyak Dipakai Di Bendera Negara?

terdapat 70 negara di dunia memakai bintang dalam bendera mereka. amerika serikat merupakan negara dengan jumlah bintang di bendera terbanyak. model bintang tunggal paling populer diadopsi negara, meskipun secara spektrum ideologi berbeda/foto ilustrasi bendera turki via pixabay.com

Hari Bendera Di Musim COVID-19: Kenapa Bintang Paling Banyak Dipakai Di Bendera Negara?

angkaberita.id– Selain matahari dan bulan, bintang merupakan benda langit paling banyak dijadikan simbol dalam bendera negara-negara di dunia. Tak heran, nama penampakkan fisik bendera akhirnya kerap dipakai sebagai sinonim suatu negara.

Semisal Jepang sebagai negeri matahari terbit. Negeri Gula Kelapa merujuk Kerajaan Majapahit. Konon, bendera nasional negeri kita juga mengadopsi warna bendera kerajaan di Tanah Jawa sekaligus terbesar di nusantara itu. Bendera Merah Putih itu berkibar di armada kapal Kerajaan Majapahit di bawah Laksamana Mpu Nala.

bendera kerajaan majapahit berkibar di armada laut di bawah laksamana mpu nala. nama benderanya sang saka getih-getah samudra/foto via wikipedia

Sang Saka Getih-Getah Samudra, seperti ditulis wikipedia, sampai sekarang masih dikibarkan TNI AL di setiap Kapal Republik Indonesia (KRI) sebagai bendera maritim, dengan nama panji “Ular-Ular Perang”. Setiap negara memiliki bendera, bahkan sebagian malah menjadikannya sebagai hari spesial dengan menetapkan Hari Bendera.

Amerika Serikat merupakan satu dari sejumlah negara itu. Di Negeri Paman Sam, Hari Bendera diperingati setiap 14 Juni. Sejarah bendera Negeri Paman Sam sendiri panjang dan berliku. The Star-Spangles Banner, demikian nama alias bendera Amerika Serikat, sejarahnya terlacak sejak masa kolonialisme Inggris di sana.

Resmi dipakai sejak 1776, setelah membebaskan diri dari penjajahan Inggris, dengan jumlah bintang di bendera sebanyak 13 sesuai jumlah negara bagian saat itu. Kini, jumlah bintan di bendera Amerika Serikat sebanyak 50 sesuai jumlah negara bagian di sana. Hawai merupakan negara bagian ke-50.

Sejak 1977, seperti ditulis worldatlas, telah 26 kali bendera itu mengalami modifikasi. Nah, berdasarkan riset Statista, jumlah bintang di bendera Amerika Serikat terbanyak di antara bendera-bendera “berbintang” negara lainnya di dunia.

Brazil menjadi negara dengan jumlah bintang terbanyak di dunia. Jumlahnya setengah di bendera Amerika Serikat, persisnya 27 bintang meskipun model dan gaya penempatan bintangnya di bendera berbeda. Selanjutnya negara The Cook Islands di Pasifik, sebanyak 15 bintang.

Kalau Amerika Serikat, jumlah bintang menggambarkan jumlah negara bagian. Bintang di The Cook Islands menggambarkan jumlah pulau pembentuk negeri itu. Selain negara belahan dunia barat, tak sedikit negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam menggunakan bintang dalam benderanya.

Apalagi bintang dan bulan merupakan dua benda langit paling lekat dengan Islam. Uzbekistan terbanyak, yakni 12 sekaligus menggambarkan 12 zodiak. Kemudian Bosnia Herzegovia sebanyak 9, meskipun dua di antaranya setengah bintang. Bentuknya sekilas mirip bendera Uni Eropa.

Di dunia, setidaknya terdapat 70 negara menjadikan bintang sebagian ciri fisik di bentangan bendera mereka. Sedangkan 20 negara menampilkan matahari dalam bendera mereka. Baru kemudian 15 negara memakai bulan dalam bendera mereka. Nah, Singapura merupakan contoh kombinasi bulan dan bintang. Sekilas mirip kombinasi bendera Indonesia dan Malaysia.

Nah, di antara negara dengan bendera berbintang, sejumlah negara banyak mengadopsi style satu bintang berukuran besar dalam benderanya. Uniknya, secara ideologis, negara bersangkutan mewakili spekturm politik beragam. Komunis semisal di Korea Utara, Vietnam dan Angola.

Turki dan Pakistan merepresentasi politik Islam. Myanmar, Somalia dan Jordania sebagai lambang persatuan. Sedangkan Chili dan Kroasia semata bintang pemandu. Ternyata bendera memang tak sekadar bendera. (*)

Bagikan
Exit mobile version