Sat. Jul 27th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

Belasan Inovasi Layanan Publik Kepri Tembus Level Nasional, Termasuk Cek Dare

2 min read

Belasan Inovasi Layanan Publik Kepri Tembus Level Nasional, Termasuk Cek Dare

angkaberita.id– Perasaan Cek Dare, inovasi pelayanan publik Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kepri lolos seleksi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 helatan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.

Selain Cek Dare, inovasi khusus menangani kasus perundungan perempuan dan anak, terdapat belasan inovasi dari sejumlah instansi di sekujur Kepri juga bakal bersaing dengan ribuan inovasi dari tanah air.

Hingga Rabu (3/6/2020), tercatat sebanyak 16 inovasi usulan Kepri lolos saringan awal, dan menjadi bagian 2.250 proposal inovasi terbaik dari seluruh proposal masuk dari seluruh penjuru negeri.

Jika termasuk inovasi instansi vertikal, inovasi klaster Kepri kontestan terbanyak dari Provinsi Kepri di ajang tahunan bergengsi di tanah air itu, dengan jumlah inovasi 4 proposal. Batam, Natuna dan Lingga menyusul di urutan berikutnya. Baru kemudian Tanjungpinang dan Anambas, masing-masing, 2 dan 1 usulan inovasi.

Dua daerah lainnya, yakni Karimun dan Bintan, tidak ada. Di instansi vertikal, kepolisian paling banyak lolos usulan inovasinya, dan Polres Lingga terbanyak. Yakni, dua usulan inovasi lolos dan keduanya berasal dari satu pintu, yakni Satuan Intelkam.

Berdasarkan tupoksi layanan publik, layanan kependudukan paling banyak lolos ke pentas nasional dari Kepri, yakni Pemkab Anambas, Natuna dan Lingga. Pesaingnya, sama-sama tiga usulan, yakni layanan Samsat. Dengan pengusul Dinas Pengelolaan Pajak Dan Restribusi Daerah Kepri serta Polda Kepri dan Polres Tanjungpinang.

Menyusul berikutnya inovasi pelayanan perizinan usaha, yakni Pemko Batam dan Pemprov Kepri, masing-masing satu proposal dengan pengusul Dinas Penanaman Modal Dan Perizinan Satu Pintu. Bersaing dengannya, sama-sama dua, yakni usulan Dinas Kesehatan Natuna, yakni pelayanan kesehatan.

Sekaligus menjadikan Dinkes Natuna, satu-satunya instansi Pemda, dengan dua usulan masuk sekaligus. Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Tjahjo Kumolo berharap, inovasi terbaik dari ajang tahunan ini dapat menjadi pemicu daerah terus melahirkan inovasi baru lainnya.

Bahkan, dia berharap itu dapat menyemangati Pemda terus berinovasi demi melahirkan standar pelayanan prima (SPM) dalam skema kepuasan pelayanan publik di tanah air. Tahun ini, Kemenpan mencatat sebanyak 3.059 proposal masuk ke Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik), sebagai saringan pertama kompetisi.

Kendati turun dibanding tahun lalu, yakni 3.059 dibanding 3.156 proposal, namun secara jumlah inovasi justru meningkat. Tahun 2019 sebanyak 1.872 inovasi submit ke admin Kementerian PAn dan RB, tahun ini meningkat menjadi 2.307 proposal, bertambah 23 persen.

Penurunan usulan ke Sinovik diyakini karena Pemda memprioritaskan penanganan pandemi COVID-19. Sekadar informasi, Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian PAN dan RB telah berlangsung sejak tahun 2014, dan berandil terhadap besaran alokasi Dana Infrastruktur Daerah (DID) ke setiap daerah dengan indikator seberapa banyak inovasi daerah disertakan dalam ajang tahunan itu.

Bahkan, pengukuran indikatornya sejak lolos seleksi administrasi, kemudian Top 99 Inovasi hingga menjadi Top 45 Inovasi. Tahun 2019, besaran DID berkisar Rp 7 miliar hingga Rp 13 miliar per Pemda.

(*)

Bagikan