angkaberita.id

Presiden Di Afrika Uring-uringan Gegara Buah Pepaya Positif COVID-19

presiden tanzania john magufuli memerintahkan aparat keamanan mengusut alat tes covid-19 bantuan asing setelah buah pepaya terjangkit virus saat diuji dengan alat bantuan itu/Sadi Said/Reuters via aljazeera.com

Presiden Di Afrika Uring-uringan Gegara Buah Pepaya Positif COVID-19

angkaberita.id – Tak hanya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump uring-uringan gara-gara pandemi COVID-19. John Magufuli, Presiden Tanzania juga meledak emosinya saat mengetahui kambing dan buah pepaya juga terjangkit COVID-19.

Berdalih terjadi “kesalahan teknis”, John menuding ada kekeliruan dengan hasil tes laboratorium itu. Belakangan, dia memecat kepala laboratorium akibat insiden itu tanpa pernah mempersoalan alat tes COVID-19 impor itu.

Kekesalannya itu seiring tudingan oposan jika pemerintahannya menutup-nutupi fakta sebenarnya pandemi COVID-19 di negaranya. Tak hanya memecat, sang presiden juga memerintahkan aparat keamanan memeriksa kualitas alat pengujian itu. Namun tak disebutnya asal negara pembuatnya.

Sebermula dari pengiriman sampel, termasuk buah-buahan, kambing dan dobpa ke laboratorium dengan melabelinya sebagai sampel orang, lengkap dengan nama dan usianya. Petugas laboratorium tak menyadari kenyataan itu. Hasilnya kambing dan buah pepaya ternyata positif terjangkit.

Mendengar hasil itu, Presiden John berkesimpulan ada tak beres dengan laboratorium. Bisa jadi, menurutnya, orang tak terinfeksi berdasarkan hasil pengujian sampel di laboratorium menjadi terjangkit.

“Sesuatu terlah terjadi. Saya telah katakan tidak selalu bantuan itu baik bagi negeri ini,” katanya seraya berjanji mengusut kejadian itu. Selain tak meyakini niat di balik setiap bantuan negara lain ke negaranya, Presiden John meyakini mengusir COVID-19 cukup dengan berdoa.

Terbaru, dia bahkan berjanji mengimpor produk herbal asal Madagaskar yang diklaim presidennya di sana, sebagai mujarab melawan COVID-19. Presiden negara di Samudera India itu bahkan mempromosikan produknya ke sejumlah negara lainnya.

Sang presiden mengklaim, produk herbal itu merupakan mukjizat pengobatan asli negerinya. Klaim itu seperti mendapatkan pembenaran dengan rendahnya kasus infeksid dan angka kematian akibat COVID-19 di negeri dulu terkenal dengan produk rempahnya itu.

Belakangan diketahui produk herbal itu disebut mengandung ekstrak tumbuhan obat anti malaria, yakni Artemisia. Presiden Trump juga percaya obat malaria manjur, sebelum akhirnya beralih ke remdesivir setelah memanen kritikan. (*)

Bagikan
Exit mobile version